Karena sifatnya yang terdesentralisasi, mata uang kripto sering kali berada di luar kerangka regulasi tradisional.Â
Beberapa negara telah mengadopsi regulasi khusus untuk mengawasi penggunaannya, sementara yang lain mungkin melarang atau membatasi peredarannya.Â
Ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik sekaligus berisiko, terutama dalam hal investasi jangka panjang.
4. Stabilitas Nilai
Mata Uang Digital
Nilainya cenderung stabil karena didukung oleh aset fisik atau cadangan pemerintah, mirip dengan mata uang fiat tradisional.Â
Fluktuasi nilai biasanya minimal dan dikendalikan melalui kebijakan moneter.
Mata Uang Kripto
Dikenal memiliki volatilitas tinggi, di mana fluktuasi nilai dapat terjadi secara signifikan dalam waktu singkat.Â
Harga dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan pasar, spekulasi, serta sentimen investor.Â
Contohnya, harga Bitcoin bisa naik dan turun secara drastis dalam hitungan hari atau bahkan jam.
5. Teknologi dan Keamanan
Mata Uang Digital
Menggunakan sistem terpusat yang rentan terhadap serangan siber jika tidak dilengkapi dengan protokol keamanan yang kuat.Â
Keamanan bergantung pada infrastruktur teknologi dari otoritas penerbit.
Mata Uang Kripto
Memanfaatkan teknologi blockchain dengan mekanisme konsensus seperti Proof of Work (PoW) atau Proof of Stake (PoS), yang membuatnya lebih tahan terhadap manipulasi dan pemalsuan.Â