Tidak ada bank atau lembaga yang mengatur sirkulasi mata uang kripto ini, sehingga transaksi dapat terjadi secara peer-to-peer tanpa perantara.Â
Hal ini membuat mata uang kripto menarik bagi mereka yang ingin kebebasan finansial lebih besar.
2. Transparansi dan Anonimitas
Mata Uang Digital
Transaksi yang dilakukan dengan mata uang digital tidak sepenuhnya transparan bagi publik.Â
Informasi pengguna seperti nama dan detail transaksi dapat diakses oleh otoritas terkait, sehingga anonimitas pengguna tidak sepenuhnya terjamin.Â
Sistem ini dibuat untuk mencegah aktivitas ilegal seperti pencucian uang dan pendanaan teroris, tetapi di sisi lain mengurangi privasi pengguna.
Mata Uang Kripto
Menawarkan tingkat transparansi yang tinggi karena setiap transaksi dicatat dalam blockchain yang dapat diakses publik.Â
Namun, meskipun detail transaksi terbuka, identitas pengguna seringkali tersembunyi di balik alamat kripto, memberikan tingkat anonimitas tertentu.Â
Beberapa mata uang kripto seperti Monero bahkan lebih berfokus pada privasi dengan menyembunyikan informasi transaksi sepenuhnya.
3. Regulasi dan Legalitas
Mata Uang Digital
Diatur oleh hukum dan peraturan negara yang menerbitkannya.Â
Penggunaannya diawasi oleh otoritas keuangan resmi, memastikan kepatuhan terhadap kebijakan moneter dan fiskal yang berlaku.Â
Hal ini memberikan keamanan lebih bagi pengguna karena mereka bisa mengandalkan regulasi yang jelas.