Mohon tunggu...
Tiyarman Restu Putra Gulo
Tiyarman Restu Putra Gulo Mohon Tunggu... Law dan Freelancer, 2 hal yang hampir mirip! | tiyarmangulo.blogspot.com
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis itu penting, biar gak lupa! Karena faktanya otak cuma bisa nyimpan 1/8 data yang diterima, habis itu lupa! | my blog: tiyarmangulo.blogspot.com | ig: @tiyarmangulo | wa: 0838-6723-2928

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar dari Kasus Rasisme Vinicius Jr.

24 Mei 2023   21:34 Diperbarui: 24 Mei 2023   21:52 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rasisme Merusak Nilai Bermasyarakat | liputan6.com

Masalah rasisme di Eropa tidak dapat diselesaikan dengan cepat atau secara instan. Dibutuhkan kesadaran kolektif, komitmen yang kuat, dan tindakan nyata dari semua pihak yang terlibat. Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk terus membangun momentum dan mengupayakan perubahan yang berkelanjutan. 

Hanya dengan menjalin kemitraan yang kuat dan melibatkan seluruh masyarakat, dapat mencapai masyarakat yang lebih inklusif dan mengatasi rasisme di Eropa.

Selain langkah-langkah yang telah disebutkan sebelumnya, pemantauan dan pelaporan rasisme juga sangat penting. Masyarakat harus merasa aman dan didorong untuk melaporkan insiden rasisme yang mereka alami atau saksikan. 

Institusi olahraga, lembaga pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil harus memiliki sistem pelaporan yang efektif dan menyeluruh, serta mengambil tindakan tegas terhadap pelaku rasisme.

Selain itu, pemahaman dan penghormatan terhadap budaya dan keberagaman masyarakat minoritas juga perlu ditingkatkan. Program pertukaran budaya, kegiatan kolaboratif antara kelompok etnis yang berbeda, dan upaya untuk memperkenalkan dan mempromosikan warisan budaya yang beragam dapat membantu mengurangi prasangka dan membangun hubungan harmonis di antara semua anggota masyarakat.

Sanksi yang diberlakukan terhadap pelaku rasisme juga harus sejalan dengan tujuan untuk mendidik dan membawa perubahan perilaku. 

Selain hukuman langsung, pilihan lain seperti pelatihan sensitivitas budaya, partisipasi dalam program rehabilitasi, atau keterlibatan dalam kegiatan sosial yang mempromosikan inklusi dapat menjadi bagian dari hukuman yang diberikan. Pendekatan rehabilitatif dapat membantu pelaku menyadari dampak negatif tindakan mereka dan mendorong mereka untuk berubah.

Selain itu, perlu ada kerjasama antara negara-negara Eropa dan dunia dalam memerangi rasisme. Pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik antara negara-negara dapat menjadi sumber inspirasi dan memperkuat upaya penanggulangan rasisme secara kolektif. 

Ini juga mencakup kerjasama di bidang intelijen dan penegakan hukum untuk mengidentifikasi dan mengatasi kelompok-kelompok ekstremis yang merusak kerukunan masyarakat.

Sementara regulasi dan tindakan hukum dapat memberikan kerangka kerja yang penting, kesadaran dan perubahan budaya jangka panjang harus menjadi fokus utama. 

Pendidikan, pembangunan komunitas, dan promosi nilai-nilai inklusi dan penghormatan terhadap keberagaman harus terus ditingkatkan. Dalam hal ini, peran media, selebritas, dan pemimpin opini sangatlah penting untuk mengubah narasi dan mempengaruhi opini publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun