Mohon tunggu...
Rifqah Pratiwi
Rifqah Pratiwi Mohon Tunggu... Profesional Dosen | Peneliti | Asesor | Konsultan Akuakultur | Aquaculture save the world 🐠🦐🐟

Seorang dosen bukan hanya pengajar di ruang kelas, tetapi juga penulis yang menyalurkan ilmu melalui media. Dalam setiap kata dan riset yang dipublikasikan, lahir jembatan antara pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dari Pantai Oesina, 92 Kg Sampah Jadi Alarm Bahaya Plastik untuk Laut Kupang

21 September 2025   00:30 Diperbarui: 20 September 2025   23:33 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penimbangan Hasil Panen Sampah oleh Taruna Politeknik KP Kupang (Dok. Pribadi, 19/9/2025)

Kupang Barat, NTT (19/9/2025) - Bayangkan, dalam sekali kegiatan bersih pantai, terkumpul 92 kilogram sampah dan 80 persennya adalah plastik sekali pakai. Botol air mineral, gelas plastik, hingga bungkus sabun menumpuk menjadi bukti nyata bagaimana kebiasaan kecil manusia bisa menciptakan masalah besar bagi laut. Itulah wajah Pantai Oesina sebelum puluhan taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang turun tangan.

Pada 19 September 2025, aksi Bakti Bersih Pantai Oesina kembali digelar dengan dukungan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) UIP Nusra dalam payung besar Program Eco-Bahari Lifuleo.

Tak kurang dari 50 peserta terlibat aktif, mulai dari taruna-taruni yang penuh semangat, dosen dan tenaga kependidikan yang memberi teladan, hingga staf pegawai yang ikut berjibaku mengangkat kantong-kantong sampah. Hasilnya, 11 kantong sampah berisi 92 kilogram sampah berhasil dikumpulkan hanya dalam satu kali kegiatan.

Dosen dan Tendik Politeknik KP Kupang dalam Aksi Bakti Bersih Pantai Oesina (Dok. Pribadi, 19/9/2025)
Dosen dan Tendik Politeknik KP Kupang dalam Aksi Bakti Bersih Pantai Oesina (Dok. Pribadi, 19/9/2025)

Penimbangan Hasil Panen Sampah oleh Taruna Politeknik KP Kupang (Dok. Pribadi, 19/9/2025)
Penimbangan Hasil Panen Sampah oleh Taruna Politeknik KP Kupang (Dok. Pribadi, 19/9/2025)

Potret Sampah di Pesisir

Fakta di lapangan menohok kesadaran banyak pihak: 80 persen sampah yang terkumpul adalah plastik sekali pakai, mulai dari botol air mineral, gelas plastik, bungkus sabun, mika kemasan makanan, hingga botol plastik bekas pelampung rumput laut.

“Plastik ini ibarat bom waktu bagi laut kita. Sekilas ringan, tapi dampaknya bisa berat bagi ekosistem,” ujar Rifqah Pratiwi, Kepala PPPM Politeknik KP Kupang.

Taruna-taruni Politeknik KP Kupang memungut sampah plastik yang berserakan di sepanjang pesisir Pantai Oesina (Dok. Pribadi, 19/9/2025)
Taruna-taruni Politeknik KP Kupang memungut sampah plastik yang berserakan di sepanjang pesisir Pantai Oesina (Dok. Pribadi, 19/9/2025)

Lebih dari Sekadar Bersih-Bersih

Aksi Bakti Bersih Pantai Oesina Politeknik KP Kupang (Dok. Pribadi, 19/9/2025)
Aksi Bakti Bersih Pantai Oesina Politeknik KP Kupang (Dok. Pribadi, 19/9/2025)
Kegiatan ini bukan hanya soal mengumpulkan sampah lalu membuangnya ke tempat yang tepat. Bakti Bersih Pantai Oesian juga menjadi ruang belajar bersama tentang kepedulian lingkungan, khususnya bagi generasi muda calon penggerak sektor kelautan dan perikanan.

Para taruna belajar langsung bahwa menjaga laut bukan hanya lewat teori di kelas, tetapi melalui aksi nyata di lapangan. Sementara itu, masyarakat sekitar pun diingatkan bahwa kebiasaan membuang sampah sembarangan akan kembali menghantui kehidupan pesisir.

Menjaga Laut, Menjaga Masa Depan

Politeknik KP Kupang bersama PLN UIP Nusra melalui Program Desa Eco-Bahari Lifuleo menegaskan bahwa menjaga laut berarti menjaga masa depan. Sampah mungkin tampak sepele, tapi jika dibiarkan menumpuk, ia bisa menjadi gunung masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun