Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Lewat Serial "My Name", Netflix Kembali Menegaskan Genre Thriller Korea Semakin Diminati Khalayak

20 Oktober 2021   11:15 Diperbarui: 20 Oktober 2021   11:18 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yoon Jiwoo di serial My Name. Sumber: Netflix

Di serial ini, Netflix coba menghadirkan sesuatu yang berbeda. Jika biasanya adegan thriller dan laga didominasi aktor utama pria, serial My Name menampilkan perempuan sebagai pemeran utama.

Kemampuan akting yang baik dari Han So Hee dipadu dengan karya yang epic dari Kim Jin-min, cerita My Name menjadi menarik sehingga penonton terbawa suasana.

Padahal Han So Hee adalah seorang model yang terkenal dengan anggun dan kalem, tapi di sini dia begitu garang, keras, bahkan punya gerakan laga yang menantang.

Serial My Name bercerita tentang Yoon Jiwoo harus melihat ayahnya mati terbunuh di depannya saat berulang tahun. Yang membuatnya menyesal, sebelum ayahnya meninggal dia mendoakan sang ayah hal yang sama.

Dibalut rasa menyesal dan dendam atas kematian sang ayah dia ingin membalaskan dendam itu kepada pembunuh ayahnya.

Tidak diduga hal ini menuntunnya kepada kelompok kriminal terbesar di sana. Demi bisa membalaskan dendam sang ayah, dia diajari bertarung oleh kelompok tersebut.

Bahkan dia menjadi polisi demi bisa menangkap pembunuh sang ayah yang diduga menjadi pengedar narkoba. Semakin berjalannya waktu dia semakin terlibat semakin dalam.

Bahkan ending serial ini cukup memberikan plot twist bagi penonton, tentang siapa pembunuh ayahnya.

Serial yang memiliki 8 episode ini, menampilkan banyak adegan laga dari aktris Han So Hee yang penuh dengan kekerasan, darah dan martial arts.

Karena hal inilah, para netizen banyak 'berghibah' bagaimana sang aktris begitu cocok berperan sebagai Yoon Jiwoo di serial terbaru Netflix ini.

Riuhnya obrolan di sosial media terkait serial My Name, seolah mengingatkan kepada Squid Game, serial Netflix lainnya yang seketika menjadi "demam" di seluruh penjuru daerah. 

Bahkan banyak sekali bentuk konten di media sosial terkait serial satu ini. Mulai dari meme, komedi hingga replika tersebar di mana - mana.

Kesamaan dua serial ini adalah mereka sama - sama produk serial asal Korea Selatan. Genre mereka pun terbilang sama, yaitu bergenre thriller.

Meski secara konsep cerita gak sama, tapi mereka sama-sama membuat penonton deg-degan, spot jantung naik turun saat menonton adegan laga yang tertampil.

Bila serial My Name menampilkan drama laga dan thriller, bila serial Squid Game hanya terbatas pada genre Thriller. Tidak ada adegan laga selama 9 episode serial ini tayang.

Meski begitu, Squid Game menampilkan banyak ketegangan yang terjadi. Mengingat serial satu ini bercerita tentang survival game yang membuat up and down hati.

Selain itu, kedua serial ini pun sama-sama langsung menjadi Top 10 sejak pertama kali dirilis. Seakan menegaskan jika karya dari Korea Selatan tidak melulu tentang K-Drama atau K-Pop saja.

Seperti yang kita tahu, stigma jika Korea Selatan hanya tentang drama mellow yang bikin nangis runtuh dengan hadirnya dua sinema ini.

Wajar stigma ini muncul, mengingat hampir setiap sinema yang keluar dari Korea kebanyakan drama yang membuat para wanita mewek.

Sama halnya stigma tentang film Amerika, selalu berisi cerita tentang patriot negaranya yang adidaya, super power dan sebagainya. Stigma ini muncul juga karena karya sineas dari Paman Sam itu sendiri.

Oleh karena itu, dua sinema berupa serial Netflix seakan 'menampar' pendapat bahwa sineas Korea Selatan hanya mampu menyuguhkan karya drama mellow saja.

Bukan hanya saya yang mengakui betapa kerennya dua serial ini. Apalagi dari sisi sinematografi, mereka menampilkan angle-angle pengambilan gambar yang menarik.

Selain itu, setiap konflik yang ditawarkan dalam segi cerita juga tidak remeh. Bahkan setiap kemunculan konflik itu sebagai penonton selalu menunggu dan gregetan.

Belum lagi adegan thriller yang menampilkan darah, sukses membuat jantung seakan copot. Membuat film ini semakin 'kaya', semakin penasaran dan layak untuk ditonton.

Hal ini juga diakui banyak netizen di kolom komentar postingan twitter Netflix. Film ini adalah salah satu karya terbaik Netflix setelah masa Endgame.

Bahkan akun lain dengan username @f_t_salazar mengatakan, "Sepertinya ini pertunjukan yang sangat bagus.  Saya hanya kesal karena sangat mirip dengan wattpad yang saya tulis".

Bahkan akun dengan username twitter @nol4i7 mengatakan, jika bahwa serial laga triller korea ini sukses layaknya Squid Game yang setiap episodenya bisa "membunuh" penonton.

Jika sudah begini, akankah ini menjadi cambuk bagi sineas Korea Selatan untuk menghadirkan lebih banyak karya dengan genre dan kualitas seperti dua serial ini ke depannya?

Mungkinkah hanya berhenti di dua serial ini? Sayang rasanya, jika di masa depan sineas Korea Selatan tidak membuat karya sekelas dua serial Netflix ini.

Setidaknya untuk naik level di mata internasional, bahwa Korea Selatan tidak hanya sekadar K-Drama mellow tapi juga sinema yang gak kalah dengan karya Hollywood.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun