Mohon tunggu...
Tirta Adithiya nugraha
Tirta Adithiya nugraha Mohon Tunggu... Lainnya - sedikitpi mahanganggur

bercita - cita menjadi elit global dan penerbang roket

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ranjang Ini Kita Bagi Berdua

12 Juni 2023   14:29 Diperbarui: 12 Juni 2023   14:34 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ranjang ini, kita bagi
berdua.

Kubiarkan kau memiliki jendela,
aku punya tembok
'tuk menatap hatiku yang terdalam.

Kini tiada lagi yang membiarkan
punggung dingin diselimuti pelukan,
sedang angin malam menusuk dadamu, mencengkram tengkupku.

Kita dunia yang saling menatap cermin masing-masing.

Kau menatap dirimu,
ada seorang pujangga yang dahulu menyisipkan kembang di cuping ayu.

Dia menjahit sayap untukmu
dan kau terbang bersamanya ke taman bunga.

Sedangkan aku berziarah ke dalam kegelapan yang pekat. Pelabuhan yang sunyi. Mengenang gadis manis yang bertelanjang keperakan disiram bulan biru.

      Duhai, siapa yang dapat menghentikan kebebasan manusia yang hidupnya dikutuk pilihan dan tanggung jawab?

Tentu saja langit luas di balik keranda,
sayap yang kelelahan, dan tumbang.
Adat serta istiadat.

Orang mengatakan konon,
cinta dapat tumbuh di tanah yang kering
beri saja waktu, cinta itu mampu berbunga merah jambu.

Namun pengalaman tidur bersamamu
seperti meniduri adikku sendiri.

Wajo, Juni.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun