tuan Putri sedang menunggu di atas menara
ia mengintip melalui jendela imajiner
tentang skenario, ia yang diselamatkan
oleh seorang pangeran dengan ciuman terindah
Putri terdiam melihat langit biru
ia melihat awan adalah pegasus
lalu dibaliknya terdapat kastil surga,
tempat ia hidup bersama pangeran
kini ia mendengar lonceng berbunyi
lalu gaunnya yang seputih salju nan berkilau
kelopak bunga bertebaran di atasnya,
mendampinginya menuju pastur perjanjian suci
usai, ia mendapatkan kecupan di dahi
kemudian di bibir, lalu semua orang bersorak gempita
terompet berbunyi tanda kemenangan
dan itu adalah akhir yang indah
...
waktu telah menjadi ranum
senja tak lagi bersahabat
dingin mendominasi udara
obor penerang, iapun nyalakan
Putri sedang menulis dalam buku harian
hari dimana ia masih terkurung
dan hari dimana ia akan dijemput oleh pangeran
ia menuliskan, mata biru si Pangeran
menggendongnya yang terkulai lemah
merebahkannya dengan lembut dan perkasa
lalu senyuman itu begitu nakal
Putri mulai bergairah
tapi api obor menari mengganggu pesta
Putri menyaksikan dengan seksama
ia bertanya, ada apa?
"Ups! lupa kututup pintu di bawah", katanya.
Putri berjalan dengan lugas,
ia memiliki kaki lincah untuk itu.
Putri mendorong pintu berat dan kayu,
ia bertenaga kuat untuk melakukannya.
Putri kembali menuju buku harian
kemudian membasuh muka dengan senyuman
iapun tertidur untuk mimpi - mimpinya.
Sedang ia adalah putri sehat untuk diselamatkan