Teruntuk kamuYang pernah mengisi hari-hari ku
Selama lebih dari tiga ratus enam puluh hari
Kau tenun warna-warni di atas wanginya mawar
Memberikan rona keindahan pada mekar kelopaknya
Kau berikan sejuta permata indah dalam rajutan senja
Menjadikan sungai hati berdesir dan mengalir tiada henti
Sungguh
Kau menjadikanku kebahagiaan
Pada dimensi itu
Tapi kini semua berbeda
Aku bukan lagi menjadi prioritas mu
Aku sadar, akan hal itu
Kau tahu.
Saat aku melihat pilihanmu,
Hal yang aku takutkan hanya keraguan saat melepas.
Banyak yang aku tanyakan
Apakah dia bisa menerimamu apa adanya?
Seperti aku menerimamu dulu.
Apakah kau akan benar-benar bahagia bersamanya?
Ingin sekali rasanya kita bertemu
Lalu berdiskusi tentang jawabanmu.
Tapi sekarang,
Jawabannya sudah ku terima
Kamu memang sudah bahagia bersamanya
Melihatmu baik-baik saja
Hatiku merasa tenang
Aku sebenarnya tak mengerti
Mengapa aku seperduli itu.
Bukan bermaksud ingin merajut asmara kembali
Atau mencoba merayu
Bahkan membawa kamu pergi.
Aku hanya ingin memastikan.
Apakah memang sekarang kita tidak bisa berteman?
Sekali lagi aku sadar,
Aku tau kau sudah tak perduli padaku
Tapi yang berlalu biarlah
Doakan aku semoga aku juga
Bisa bahagia sepertimu.
Selamat bahagia dengan ia yang kau pilih
Semoga kau benar-benar tak salah pilih
Tapi aku selalu yakin
Apa yang kau pilih selalu membuatmu bahagia.
Salamku hanya sederhana
Selamat malam untuk kamu yang dulu.
Salam hormat tsh
Bandung, 12-Agustus-2020