Operasi Barbarossa adalah nama sandi untuk invasi Jerman Nazi ke Uni Soviet yang dimulai pada 22 Juni 1941, menandai eskalasi besar dalam Perang Dunia II dan pembukaan Front Timur, teater perang darat terbesar dan paling mematikan dalam sejarah.Â
Latar Belakang
Sebelum invasi, Jerman dan Uni Soviet menandatangani Pakta Molotov-Ribbentrop pada Agustus 1939, sebuah perjanjian non-agresi yang mengejutkan dunia karena ideologi kedua negara yang bertentangan. Pakta ini mencakup protokol rahasia yang membagi Eropa Timur menjadi "lingkungan pengaruh" masing-masing, dengan rencana pembagian Polandia dan pengakuan hak Uni Soviet atas negara-negara Baltik dan Finlandia.Â
Meskipun ada perjanjian ini, kedua belah pihak tetap curiga satu sama lain. Invasi Soviet ke Bukovina pada Juni 1940 melampaui kesepakatan mereka dengan Jerman, meningkatkan ketegangan. Negosiasi untuk kemungkinan Uni Soviet bergabung dengan Blok Poros tidak membuahkan hasil, dan konflik antara kedua negara menjadi semakin mungkin.Â
Pelaksanaan Operasi
Pada 22 Juni 1941, Jerman melancarkan Operasi Barbarossa dengan mengerahkan sekitar 3 juta tentara, 3.000 tank, 2.500 pesawat tempur, dan 7.000 artileri, serta 600.000 kendaraan bermotor dan 700.000 kuda, untuk menginvasi wilayah barat Uni Soviet sepanjang 2.900 kilometer.Â
Invasi ini terdiri dari tiga kelompok tentara utama: