Mohon tunggu...
Tinton Ditisrama
Tinton Ditisrama Mohon Tunggu... Pengajar Hukum Tata Negara Universitas Jayabaya

"Seorang pembelajar dan penikmat hukum, politik, dan juga musik yang dengan senang hati bisa berbagi pemikiran dan wawasan." Penulis buku: 1. Hukum Tata Negara Indonesia -Teori dan Penerapan- (Pengantar: Dr. Bambang Soesatyo, MBA); dan 2. Teori dan Hukum Konstitusi (Pengantar: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH; dan Prof. Dr. Fauzi Yusuf Hasibuan, SH, MH)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Operasi Barbarossa 1941: Ketika Jerman Menginvasi Soviet

2 Maret 2025   19:41 Diperbarui: 2 Maret 2025   20:18 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adolf Hitler Pemimpin Nazi Jerman; dan  Joseph Stalin Pemimpin Uni Soviet (Foto: Wikipedia) 

Operasi Barbarossa adalah nama sandi untuk invasi Jerman Nazi ke Uni Soviet yang dimulai pada 22 Juni 1941, menandai eskalasi besar dalam Perang Dunia II dan pembukaan Front Timur, teater perang darat terbesar dan paling mematikan dalam sejarah. 

Stalin dan Ribbentrop berjabat tangan setelah penandatanganan pakta di Kremlin (Sumber: Wikipedia)
Stalin dan Ribbentrop berjabat tangan setelah penandatanganan pakta di Kremlin (Sumber: Wikipedia)

Latar Belakang

Sebelum invasi, Jerman dan Uni Soviet menandatangani Pakta Molotov-Ribbentrop pada Agustus 1939, sebuah perjanjian non-agresi yang mengejutkan dunia karena ideologi kedua negara yang bertentangan. Pakta ini mencakup protokol rahasia yang membagi Eropa Timur menjadi "lingkungan pengaruh" masing-masing, dengan rencana pembagian Polandia dan pengakuan hak Uni Soviet atas negara-negara Baltik dan Finlandia. 

Meskipun ada perjanjian ini, kedua belah pihak tetap curiga satu sama lain. Invasi Soviet ke Bukovina pada Juni 1940 melampaui kesepakatan mereka dengan Jerman, meningkatkan ketegangan. Negosiasi untuk kemungkinan Uni Soviet bergabung dengan Blok Poros tidak membuahkan hasil, dan konflik antara kedua negara menjadi semakin mungkin. 

Grup Panzer III Nazi Jerman saat Operasi Barbarossa dalam Perang Dunia II, salah satu invasi paling besar dalam sejarah. (Sumber Wikimedia Commons) 
Grup Panzer III Nazi Jerman saat Operasi Barbarossa dalam Perang Dunia II, salah satu invasi paling besar dalam sejarah. (Sumber Wikimedia Commons) 

Pelaksanaan Operasi

Pada 22 Juni 1941, Jerman melancarkan Operasi Barbarossa dengan mengerahkan sekitar 3 juta tentara, 3.000 tank, 2.500 pesawat tempur, dan 7.000 artileri, serta 600.000 kendaraan bermotor dan 700.000 kuda, untuk menginvasi wilayah barat Uni Soviet sepanjang 2.900 kilometer. 

Invasi ini terdiri dari tiga kelompok tentara utama:

  • Kelompok Tentara Utara: Bertujuan merebut Leningrad.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun