Mohon tunggu...
Timotius Apriyanto
Timotius Apriyanto Mohon Tunggu... OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Hukum | Pendidikan

Penulis adalah pengamat ekonomi politik, reformasi birokrasi, dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Demonstrasi Berakhir Rusuh di Akhir Agustus 2025 dalam Perspektif Intelijen

3 September 2025   06:57 Diperbarui: 3 September 2025   15:38 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Bubarkan DPR dan Bendera One Piece Ramaikan Demo di Depan Parlemen(KOMPAS.com/Lidia Pratama Febrian)

Informasi intelijen bertujuan untuk memberikan early warning (peringatan dini), situational awareness (kesadaran situasional), serta strategic foresight (pandangan strategis ke depan) bagi negara maupun organisasi.

Zaman Kuno, praktik intelijen klasik sudah dikenal sejak peradaban Mesir, Tiongkok (Sun Tzu dalam The Art of War), hingga Romawi yang menggunakan mata-mata untuk strategi militer. Pada abad ke-20, intelijen berkembang pesat dengan lahirnya lembaga-lembaga seperti CIA (AS), KGB (Uni Soviet), MI6 (Inggris).

Saat ini intelijen tak lagi terbatas pada militer, melainkan meluas ke bidang ekonomi, siber, energi, dan lingkungan. Counter Intelligence sangat penting untuk mencegah infiltrasi atau spionase musuh.

Akar Permasalahan

Dari sisi intelijen, kerusuhan akhir Agustus 2025 tidak dapat dilepaskan dari tiga faktor utama:

1. Faktor Sosial-Ekonomi

Meningkatnya kesenjangan, turunnya daya beli masyarakat, serta meningkatnya angka pengangguran di perkotaan.

2. Faktor Politik

Adanya rivalitas antar kelompok kepentingan, baik di tingkat lokal maupun nasional, yang memanfaatkan momentum keresahan sosial.

3. Faktor Psikologis-Massa

Akumulasi kemarahan publik akibat isu kemanusiaan (seperti gugurnya pengemudi ojol), yang menjadi pemicu amuk massa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun