Mohon tunggu...
Timotius Apriyanto
Timotius Apriyanto Mohon Tunggu... OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Hukum | Pendidikan

Penulis adalah pengamat ekonomi politik, reformasi birokrasi, dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Demonstrasi Berakhir Rusuh di Akhir Agustus 2025 dalam Perspektif Intelijen

3 September 2025   06:57 Diperbarui: 3 September 2025   15:38 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Bubarkan DPR dan Bendera One Piece Ramaikan Demo di Depan Parlemen(KOMPAS.com/Lidia Pratama Febrian)

Kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025 di sejumlah kota besar Indonesia bukan hanya sekadar ledakan spontan akibat ketidakpuasan sosial, melainkan fenomena kompleks yang harus dibaca dari kacamata intelijen. 

Perspektif intelijen menekankan pada deteksi dini (early warning), pemetaan aktor, pola komunikasi, serta potensi eskalasi yang dapat mengancam stabilitas nasional.

Aksi unjuk rasa dan solidaritas tercatat berlangsung di 107 titik aksi serentak di 32 Provinsi sejak 25 Agustus 2025 dengan konsentrasi massa terpusat di lokasi strategis seperti Mabes, Pusat Perbelanjaan, Gedung DPR, dan Gedung DPRD, Kantor Polisi.

Kerusuhan sipil tersebut mengakibatkan 10 korban gugur di berbagai daerah. Hancur dan rusaknya berbagai infrastruktur publik dan Gedung Kepolisian maupun bangunan pemerintah.

Menurunnya aktivitas UMKM, retail, dan pasar tradisional di berbagai kota besar menambah kerugian sekitar Rp300 miliar. Total kerugian di sektor konsumsi dan perdagangan mencapai Rp950 miliar.

Di pasar keuangan, dampaknya juga terasa signifikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,53 persen ke posisi 7.830,49 sehingga memangkas kapitalisasi pasar di BEI pada Jumat, 29 Agustus 2025.

Investor asing melakukan aksi jual saham senilai Rp1,12 triliun. Dengan demikian, sepanjang 2025, investor asing sudah melepas saham sebesar Rp50,94 triliun.

Seiring koreksi IHSG tersebut, kapitalisasi pasar BEI turun menjadi Rp14.182 triliun dari perdagangan sebelumnya Rp14.377 triliun. Artinya, dalam satu hari kapitalisasi pasar susut Rp195 triliun.

Estimasi total kerugian material akibat kerusuhan sipil Akhir Agustus 2025 adalah Rp 196,57 triliun. Angka tersebut hampir menyentuh Rp196,57 triliun, atau sekitar 1,6% dari APBN 2025.

Ilmu intelijen mempelajari proses pengumpulan, pengolahan, analisis, serta penyajian informasi strategis untuk mendukung pengambilan keputusan. Informasi yang dikumpulkan tidak hanya terkait aspek militer dan keamanan, tetapi juga politik, ekonomi, sosial, budaya, hingga teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun