Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sikat Koruptor BUMN, Beranikah Jokowi Belajar dari Xi Jinping?

23 Februari 2020   10:35 Diperbarui: 24 Februari 2020   08:42 2348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping di sela acara KTT G20 pada Jumat (28/6/2019)| Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden

CCDI merupakan lembaga pengawas dan penegakan disiplin internal Partai Komunis China yang telah ada sebelum RRC berdiri (sebelum kemenangan atas Kuomintang). 

Awalnya lembaga ini bernama the Central Review Committee (1928-1933), the Central Party Affairs Committee (1933-1945) dan the Central Control Commission (1945-1949). Ini merupakan lembaga standar dalam organisasi partai Marxist-Leninist.

Sebelum era Xi Jinping, terutama semenjak kekuasaan Deng Xiaoping, CCDI seperti macan ompong. Ketika berkuasa, dalam kongres partai Xi berhasil memenangkan kampanye penguatan dan peningkatan independensi lembaga ini.

Sepak terjang CCDI juga sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan Wang Qishan, Sekjennya. Wang adalah politisi senior (69 tahun) anggota Standing Committee Politburo dan Wakil Presiden RRC.

Setelah kinerja CCDI meningkat dan berhasil menyeret jutaan kader korup PKC ke penjara, Xi Jinping melangkah lebih jauh. 

Pemberantasan korupsi kini menyasar golongan yang lebih luas, yaitu birokrat dan pejabat BUMN non-anggota PKC. Untuk itu, pada 2018, Xi Jinping memenangkan dukungan bagi pembentukan lembaga baru,  National Supervisory Commission (NSC).

Jika CCDI terbatas berurusan dengan angggota PKC, NSC bisa menindak semua pegawai pemerintahan dan BUMN.

NSC dipimpin oleh Yang Xiaodu yang dalam beberapa tahun ini merupakan deputi CCDI.

Perlawanan dari Internal Partai

Upaya serius Xi Jinping membersihkan Partai Komunis China, birokrasi, dan BUMN dari para macan dan lalat bukan tanpa perlawan keras mereka yang merasa dirugikan atau yang tidak setuju dengan pola tangan besi tersebut. 

Sebagai partai politik terbesar di dunia, sudah tentu banyak faksi dalam tubuh PKC yang bersaing dan bertarung menentukan kebijakan partai dan jalannya pemerintahan.

Pada tahun pertama kampanye anti-korupsi Xi Jinping, dua presiden sebelumnya, Jiang Zemin dan Hu Jintao memberi dukungan. Tetapi setelah Zhou Yongkang diseret ke penjara, dua tokoh pendahulu Xi ini mulai waswas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun