Botol-botol berbarisÂ
menyongsong lapuknya kusen yang tak pasti.
Isi-isi botol menyalahkan lantaiÂ
yang kaku tak terobati
sembari lupa pada usia
Di sebrang,Â
kipas angin berputar
optimis mendahului putaran nasibnya
Meski anginnya tak berdayaÂ
mencuri perhatian para kertas
Kelopak mata tersibukanÂ
menyiapkan mahar pada bulu mata atasÂ
untuk menikah dengan bulu mata bawah
yang akan berdampingan selamanyaÂ
pada akhir usia sang empunya
Sedangkan imajinasi terlalu sedihÂ
memikirkan bubur yang telah uzur
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!