Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Murid Tanpa PR, Kembangkan 3 Hal Ini

27 Oktober 2022   11:39 Diperbarui: 27 Oktober 2022   11:47 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil karya anak-anak/dokpri

Saat ini dunia pendidikan sedang berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Para pemangku kekuasaan berupaya menerapkan langkah-langkah yang harus di tempuh. 

Kita tahu perubahan kurikulum yang sangat cepat. Saya tidak tahu apakah hasil dari kurikulum ini bisa terlaksana dengan maksimal. Kalau hasil pengamatan saya bahwa masih ada sekolah-sekolah yang menggunakan kurikulum lama, selain itu kurikulum K13 yang masih gamblang untuk sebagian sekolah khususnya yang dipelosok cukup berpasrah. 

Saat ini kurikulum merdeka belajar sedang digiatkan, sebagian sekolah berupaya untuk menerapkan hal ini, namun bagaimana hasilnya kita lihat dari output sekolah itu sendiri.

Akhir-akhir ini sedang didengungkan peniadaan PR terhadap anak-anak. Saya sendiri sebagai guru berefleksi tentang hal ini. Disatu sisi peniadaan PR terhadap anak-anak adalah hal yang menguntungkan bagi seorang guru sebab waktunya tidak terbagi lagi untuk mengoreksi PR. 

Namun disisi lain, saya melihat kejadian beberapa waktu lalu yang menimpa dunia pendidikan. Musim pandemi telah membelenggu kita kurang lebih dua tahun, kita lihat hasil dari sistem pembelajaran yang dilakukan adalah kurang maksimal. 

Meski demikian sebagai seorang guru saya tetap optimis. Murid tanpa PR bukan berarti hasil belajar mereka tidak maksimal. Seperti halnya saya memiliki prinsip dalam mengajar, ketika saya sungguh memberi dengan tulus dan penuh cinta maka anak-anak yang saya ajari akan bisa menerima apa yang saya ajarkan. 

Saya berharap bahwa kebersamaanku dengan anak-anak, mereka memperoleh pengetahuan yang baru yang menjadi milik mereka sendiri. Saat ini sistem pendidikan tidak hanya mengasah ketrampilan intelektual tapi juga sekaligus keterampilan spiritualitas, emosional dan sosial.

Melihat fenomena zaman saat ini, sudah pantas dan selayaknya bahwa anak-anak tidak dibebani dengan aneka tugas-tugas. Kalau kita jeli melihat perkembangan zaman saat ini, bisa dikatakan bahwa untuk memperoleh ilmu pengetahuan itu gampang dan gratis. 

Semuanya sudah tersedia di mbah google. Hanya saja saat ini kehadiran guru menjadi pemegang kendali atas perkembangan itu. Kemajuan iptek saat ini juga memudahkan guru dalam menjalankan tugasnya. 

Anak-anak saat ini semakin kreatif, selain mereka mendapat pembelajaran di sekolah, mereka juga mencari pembelajaran lainnya di luar jam sekolah melalaui aneka les yang mereka ikuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun