Dalam kesunyian diam-diam aku menengadah
Meluapkan resah menanggalkan gelisahÂ
Dan bermunajat Untuk sebuah pinta yang tersemat asa
Merebahkan kening dalam hening
Malam sekan turut serta memeluk sukma
Yang kian dingin rasanya
Gemintang dengan gemerlapnya
Menghibur mata yang mengembun
Menenangkan dataran wajah yang basah oleh rintik hujan
Waktu berlalu begitu cepat
Tak kala keluh yang tercurah begitu nikmat
Disaat jiwa terlelap dalam keteduhan binar sang rembulan
Deningnya menemaniku mengusir sepi dari ruang hati yang sunyi
Meski tanpa kehangatan yang menemani
Jendela yang wellcome terhadap angin sepoi
Perlahanmenyapa rasaku..
Seperti biasa aku titipkan salam rindu untuk dia yang membuatku terluka
Tak perlu kau tahu salam itu dari siapa
Cukup semesta yang tahu bahwa riuh pada langitnya
Adalah tentang namamu yang selalu aku eja
Kamu adalah  rahasia Tuhan untukku