Sementara boru yang hendak menerima berkat tersebut menari dengan posisi kepala tertunduk dan tang terbuka atau juga terkatup. Pada kesempatan tortor ini, sangat baik bahkan menjadi suatu kewajiban untuk rombongan boru untuk menyelipkan beberapa lembar uang (semampunya) kepada pihak hula-hula sebagai bentuk ucapan syukur dan penghormatan.
4. Tortor Hasahatan/Sitio-tio, adalah bentuk tarian penutup dari seluruh acara. Gerakan tortor ini hanya dilaksanakan di tempat dengan iringan music yang singkat. Setelah hitungan bunyi seruling (sarune) 2 x 8 maka seluruh peserta tortor akan memegang ujung ulos dengan kedua tangannya dan serentak menyerukan "Horas" sebanyak 3x yang menandakan tortor sudah selesai.
Setelah melihat pengertian, sejarah, dan jenis-jenis tari tortor tersebut, kira-kira apa yang dapat dipahami oleh pembaca dan pesan apa yang ingin disampaikan oleh penulis?.Â
Secara praktis, penulis mau mengekspresikan kembali salah satu kekayaan unsur budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia secara khusus dalam masyarakat Batak Toba.Â
Kekayaan-kekayaan tersebut hendaknya mendapat perhatian khusus dari kita masyarakat Indonesia terlebih para pemerintah dan masyrakat Batak Toba tentunya. Sangat baik jika di tengah perkembangan zaman, kita juga membawa kekayaan yang sudah diwariskan para nenek moyang kepada kita yang dari segi apapun itu memiliki nilai yang baik.
Seturut realitas yang terjadi, di kalangan masyarakat yang menghuni kawasan Danau Toba masih menjaga baik tari tortor ini dan itu dapat kita lihat dari bebagai event yang diselenggarakan para pemerintah dan para penatua adat, misalnya dalam rangka Pesta Danau Toba, Pesta Tugu dari berbagai macam Toga (Raja Sonang, Silalahi,dan masih banyak lagi).
Dalam pesta adat perkawinan Batak Toba juga masih terlihat dengan kental keindahan dari tortor tersebut. Hanya saja masa pandemic ini, banyak kegiatan adat yang harus ditiadakan atau pun dilakukan dengan cara yang lebih praktis demi kesehatan kesejahteraan bersama.Â
Sekalipun demikian, kita tetap diajak untuk tetap menjaga dan melestarikan kekayaan-kekayaan yang kita miliki tersebut baik secara pribadi, kelompok maupun universal. Kiranya tulisan ini mambantu kita untuk mengetahui salah satu unsur kebudayaan yang kita miliki dan sangat lekat dengan kehidupan kita sehari-hari.Â
Kiranya kita juga mampu menangkap nilai-nilai dan pesan-pesan yang termuat di dalamnya. Atas perhatian dan kerjasama yang baik secara khusus bagi seluruh masyarakat Batak Toba di mana pun berada penulis mengucapkan banyak terima kasih. Horas Horas Horas !!!