Mohon tunggu...
AKHMAD FAUZI
AKHMAD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Merajut Indonesia". Saya bersama istri dan ketiga putri saya, memasuki akhir usia 40an ini kian kuat semangatnya untuk berbagi atas wawasan dan kebaikan. Tentu, fokus berbagi saya lebih besar porsinya untuk siswa. Dalam idealisme saya sebagai guru, saya memimpikan kemerdekaan guru yang sebenarnya, baik guru sebagai profesi, guru sebagai aparatur negara, guru sebagai makhluk sosial.

-----Ingin tahu, agar tahu kalau masih belum tahu----- KLIK : 1. bermututigaputri.guru-indonesia.net 2. www.titik0km.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ken Kantata 7

17 Agustus 2020   12:28 Diperbarui: 17 Agustus 2020   12:34 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andai cinta itu kabut,
Betapa ringan rindu melayang
di tengah belantara benci yang bersembunyi
di balik kaki-kaki bukit

Andai cinta serupa kitab suci,
Betapa indah taman surga dirupa
sembari, luapan bara neraka menikam
kata-kata

Andai cinta itu anak bumi,
Betapa tersungkur iga-iga memuja!
seraya pelangi kehilangan marwah warna
diri, para pendusta

Andai cinta, tiada
Betapa syahdu desah nafas
seiring hingar gemericik telaga
menanti bidadari bermanja lelana

Dan cinta,
itu niscaya
Betapa fasih lidah hati, bertafakur
meminta ruang waktu melukis
jiwa-jiwa yang membatu

Kertonegoro, 10 Agustus 2020
Salam,

Akhmad Fauzi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun