"Ya kan ada aku, Wik".Â
"Iya butuh aku Mbok", bisik Wiwik lagi semakin tak bergairah.Â
"Ia sudah besar Wik".Â
"Aku juga ngga tega, Mbok", sergah Wiwik, membalikkan tubuh ke arah berlawanan.Â
Si Mbok membetulkan kain yang tersingkap di sekitaran bagian bawah Wiwik, sambil terus memijat.
"Tumben sih Mbok, ngajak aku bicara pagi ini", desah Wiwik, menelungkepkan kepala ke dasar bantal.Â
Si Mbok, diam saja, terus memijat.Â
"Mbok..."
"Hemm".
"Kok diam...?"
"Terus mau apa, Wik..."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!