Mohon tunggu...
KKN KOLABORATIF JEMBER 138
KKN KOLABORATIF JEMBER 138 Mohon Tunggu... Mahasiswa KKN Kolaboratif Jember 2025 di Desa Manggisan.

Mahasiswa KKN Kolaboratif Jember 2025 di Desa Manggisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif 138 Jember Kembangkan Puding Daun Kelor sebagai Alternatif Makanan Tambahan Bergizi

3 Agustus 2025   15:32 Diperbarui: 3 Agustus 2025   15:32 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat dan Bahan Pembuatan Puding Kelor (Dokomentasi : Mahasiswa KKN Kolaboratif Jember 138 Manggisan)

MANGGISAN, JEMBER -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Posko 138 kembali menghadirkan inovasi pangan bergizi untuk mendukung program pencegahan stunting di Desa Manggisan. Kali ini, mereka mengembangkan alternatif makanan tambahan berupa puding daun kelor yang kaya nutrisi dan terbukti disukai anak-anak.

Inovasi ini lahir dari keinginan untuk memanfaatkan sumber daya lokal yang melimpah. Puding dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat, seperti daun kelor segar, daun pandan, air, gula, garam, susu UHT, vanili, dan agar-agar bubuk. Kombinasi ini menghasilkan camilan sehat dengan rasa dan aroma yang menggugah selera.

"Kami ingin menciptakan makanan tambahan yang tidak hanya bergizi, tapi juga menarik bagi anak-anak. Daun kelor terkenal kaya akan zat besi dan vitamin A, yang sangat baik untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuh," ujar salah satu anggota tim KKN 138, pada Senin (28/7/2025).

Proses pembuatannya pun cukup sederhana. Pertama, daun kelor direbus bersama daun pandan untuk menghasilkan sari rebusan yang harum dan berwarna hijau alami. Sari tersebut kemudian dicampurkan dengan susu UHT, sedikit garam, gula, vanili, dan bubuk agar-agar. Adonan lalu dimasak hingga mendidih sebelum dicetak dalam loyang atau cetakan kecil aneka bentuk.

Puding daun kelor ini diharapkan menjadi contoh nyata pemanfaatan potensi lokal untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak di Desa Manggisan. Produk ini juga telah diperkenalkan dalam beberapa kegiatan edukasi gizi kepada warga, khususnya para ibu yang memiliki balita.

"Harapan terbesar kami adalah resep ini bisa terus dipraktikkan secara mandiri oleh masyarakat di rumah, bahkan setelah program KKN selesai. Resepnya sangat mudah dan bahannya ada di sekitar kita," tambah anggota KKN lainnya.

Inisiatif ini pun mendapat apresiasi dari masyarakat dan perangkat desa sebagai bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam pemberdayaan lokal dan peningkatan kualitas gizi di Desa Manggisan.

Puding Kelor (Dokumentasi: Mahasiswa KKN Kolaboratif Jember 138 Manggisan)
Puding Kelor (Dokumentasi: Mahasiswa KKN Kolaboratif Jember 138 Manggisan)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun