Mohon tunggu...
Tia Syafira
Tia Syafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis

Mahasiwi

Selanjutnya

Tutup

Film

Potret Toxic Reletionship Film "Story Of Kale: Whe Someone's in Love"

17 Januari 2022   13:37 Diperbarui: 17 Januari 2022   13:58 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Toxic relationship atau suatu hubungan yang toksik, berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental. Hubungan ini juga bisa berakibat fatal jika terjadi terlalu lama. Mengenali toxic relationship juga tidak semudah mengenali kekerasan dalam rumah tangga. Sebab, pada toxic relationship lebih sering terjadi ancaman-ancaman verbal maupun fisik dibanding kekerasan fisik secara langsung. Masalah dengan toxic relationship adalah para korban menjadi tergantung pada pelaku dan tidak berdaya sehingga mereka tidak memiliki keberanian dan kekuatan untuk keluar darinya. Lebih buruk lagi, mereka mulai menyalahkan diri sendiri karena membuat para pelaku marah, menormalkan perlakuan buruk yang mereka dapatkan sebagai hukuman yang mereka pikir pantas mereka terima.

Banyanknya kasus toxic relationship di masyakarat membuat daya tarik bagi para pembuat film untuk mengangkat isu toxic tersebut. salah satunya adalah film ‘Story Of kale: When Someone’s in love ‘film ini merupakan spin-off dari Nanti Kita Cerita Hari Ini yang di garap oleh sutradara Angga Dwimas Sasongko dan dibintangi oleh Ardhito Pramono sebagai Kale dan Aurelie Moeremans sebagai Dinda sedangkan Arya Saloka sebagai Argo kemudian ada Tanta Ginting, pohan, Roy Sungkono dan Azizah Hanum. 

Film Story of Kale: When Someone’s in Love adalah sebuah film memberi sudut pandang tentang seseorang yang menjadi cukup berani untuk keluar lingkaran hubungan toksik. Story of Kale: When Someone's in Love mampu memotret kesalahpahaman tentang bagaimana seharusnya cinta dan mencegah dampak buruk dari toxic relationship dengan secara blak-blakan menunjukkan tanda dan efek dari suatu hubungan yang berbahaya.

Film Story of Kale: When Someone's in Love mewakili toxic relationship yang berawal dari kisah Argo yang sebagai kekasih dinda sebelumnya , Argo adalah seorang kekasih yang pemarah dan juga merupakan pasangan yang kasar . ini terjadi saat dinda sedang berkonflik dengan argo yang dimana seharusnya dinda memberitahu argo kalau ia tidak bisa datang untuk menemui neneknya. 

Argo yang kesal terhadap dinda ia meneriaki dinda dengan suara yang kencang hingga terdengar sampai keluar ruangan. Melemparkan kursi ke arah pintu menunjukan bahwa argo sudah benar-benar marah pada dinda hingga menarik perhatian orang-orang yang berada di luar ruangan . dinda yang semakin ketakutan dan menangis membuat argo makin marah karena merasa dinda telah melakukan kesalahan pada dirinya. Menurut Thomas L. Chory dalam artikelnya yang berjudul “Defining Toxic Relationship and Their Signs” ( Cory,2020) memiliki pasangan temperamen dan tidak dapat mengkontrol emosinya dengan berlebihan membuat hubungan menjadi tidak lagi sehat.

Lalu Story of Kale: When Someone's in Love menghadirkan Kale sebagai penyelamat Dinda dari pacarnya yang kasar ternyata menunjukkan beberapa tanda toxic relationship seperti kecemburuan / posesif, pembatasan sosial, penghinaan pribadi, agresi verbal, dan taktik exitcontrol (Murphy dan Smith, 2010). Di awal-awal menjalin hubungan Kale sangatlah bahagia karena ia dapat bersama-sama dengan dinda. Namun semakin lama menjalin hubungan Kale mulai menjadi sosok pasangan yang posesif (paranoid), dinda yang mengira kecemburuan kale itu merupakan bentuk kasih sayang namun ternyata salah dinda yang semakin lama tidak nyaman dengan perlakuan kale itu membuat dinda menjadi pembohong dan tidak jujur dinda perlahan meninggalkan kale lalu meminta putus.

Dalam film ini mengambarkan bahwa laki-laki menjadi sosok dominan yang tinggi dibandingkan perempuan. Pemahaman itu juga berasal dari masyarakat patriarki di mana laki-laki merasa lebih superior daripada perempuan. Seperti pada tokoh dinda yang selalu dibawah tekanan dan didominasikan oleh argo maupun kale yang terus di kengkang oleh mereka berdua membuat dinda tidak nyaman dan ingin lepas dari belenggung dominasi mereka berdua dengan cara dinda meninggalkannya.

Tia Syafira

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun