Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tanamkan Tanggung Jawab Berinternet dalam Diri Anak Sejak Dini

17 Juli 2022   18:59 Diperbarui: 17 Juli 2022   19:08 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pendampingan anak (dokpri)

"Pusing! Anak kami sudah kecanduan game online. Bahkan ketika pembelajaran daring, secara diam-diam, sering menggunakan waktunya untuk bermain game online.

Begitu pula setelah selesai pembelajaran daring, susah sekali melepaskan gadget yang ada di tangannya. Terkadang, ketika diminta untuk berhenti sejenak menggunakan gadgetnya, sering berdalih kalau dia sedang belajar dan mengerjakan tugas.

Kami pun baru tersadar ketika guru (wali kelasnya) datang ke rumah. Guru tersebut menyampaikan kalau tunggakan tugas anak kami sudah sangat banyak."

Begitu keluh kesah seorang kerabat karena anaknya sudah kecanduan game online.

Permasalahan demikian,  ternyata menjadi keluhan banyak orang tua, terutama selama masa pandemi covid-19. Belajar daring memang sering sekali menjadi pintu kesempatan bagi anak untuk menyalahgunakan fungsi manifes dari internet tersebut.

Sebagai orang tua, jujur, saya pun terkadang berada pada posisi tersebut. Bahkan ada rasa waswas kalau suatu saat hal itu bisa juga terjadi pada anak kami.

Lantas, perlukah kita sebagai orang tua ramai-ramai menyalahkan hingga memutus sambungan layanan internet yang ada di rumah?

Kita tentu sepakat, itu bukan solusi. Malah bisa mengakibatkan kerugian.

Kalau melihat fakta, bukankah peran internet itu sangat banyak membantu kehidupan kita selama ini? Banyak kemudahan yang bisa kita rasakan semenjak internet tersebut berada di tengah-tengah keluarga kita. Bahkan hampir semua aktivitas kehidupan sekarang ini terkoneksi dengan internet.

Contoh yang paling nyata, pada masa pandemi Covid-19 yang sedang kita hadapi bersama. Sebelumnya, tentu kita tidak pernah menduga akan terjadi pandemi ini selama dua tahun. Situasi ini memaksa masyarakat untuk memaksimalkan aktivitas di rumah. Seiring dengan itu, kebutuhan akan internet pun terus meningkat.

Tanpa kehadiran dan  keberadaan internet di rumah pada masa pandemi, bisa kita bayangkan apa yang bakalan terjadi. Akan banyak aktivitas yang lumpuh.

Bagaimana ayah atau ibu yang harus bekerja dengan cara "Working From Home (WFH)?

Bagaimana anak-anak bisa belajar dari rumah ketika ada kebijakan penutupan sekolah secara fisik untuk sementara waktu, sampai benar-benar keadaan lebih memungkinkan?

Bagaimana kita menghibur keluarga di tengah kepenatan, ketika tidak bisa mencari berbagai aktivitas rekreasi di luar rumah?

Bagaimana kita memesan keperluan sehari-hari agar kita bisa terhindar dari tempat kerumunan karena memang adanya anjuran di rumah aja dan "social distancing"?

Pada akhirnya, kita pun akan berkata internet itu ibarat pisau yang ada di dapur. Bisa berguna untuk mengupas dan mengiris bawang, tetapi bisa juga melukai jari-jari penggunanya.

Dengan analogi itu, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kita tidak perlu menjauhkan pisau atau memilih tidak menggunakan pisau sama sekali agar tidak melukai tangan. Tetapi sikap bijak kita akan membuat pisau itu bermanfaat sesuai harapan si pembuat dan si pengguna.

Menurut hemat saya, sebagai orang tua yang memiliki anak, tidak mungkin kita menjauhkan anak dari internet bukan? Apalagi anak kita sedang berada di zaman yang penuh kemajuan teknologi informasi.

Seperti yang telah disampaikan di atas, anak kita butuh internet untuk belajar daring, tanpa internet bagaimana caranya mengumpulkan tugas, untuk mencari sumber pembelajaran, atau ada juga yang berguna untuk menyalurkan hobi mereka yang positif.

Menurut saya yang terpenting, untuk menghindari penyalahgunaan internet, setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua.

Pertama. Keteladanan. Sejatinya, dalam berbagai aspek kehidupan, orang tua harus selalu memberikan contoh yang baik. Orang tua bagi anak-anaknya adalah model pertama yang menjadi panutan mereka. Tentunya termasuk dalam urusan pemanfaatan internet.

Tanpa disadari, sesungguhnya anak sedang memperhatikan setiap perilaku orang  dewasa di sekitarnya, termasuk orang tua. Tidak jarang terjadi proses imitasi melalui apa yang mereka lihat. Pertanyaannya, apakah sebagai orang tua, kita juga telah memanfaatkan internet itu untuk keperluan yang baik atau tidak? Sehingga anak-anak bisa menirunya?

Atau sering sekali terjadi, orang tua menyuruh anak untuk berhenti menggunakan gadgetnya, tetapi pada saat yang bersamaan orang tua sedang menggunakan gadgetnya.

Membuat kesepakatan bersama dengan anak dalam hal penggunaan internet atau gadget, tentu akan jauh lebih baik dan efektif daripada hanya membuat berbagai larangan dan peraturan tentang penggunaan internet.

Kedua. Pendampingan. Sesungguhnya mutlak adanya, orang tua harus menyisihkan waktu untuk mendampingi anaknya. Termasuk pada saat sedang menggunakan internet dan gadget. Memang tidak selamanya bisa melakukan hal itu sepenuhnya, apalagi orang tua memiliki berbagai kesibukan. Tetapi, memberi waktu untuk mendampingi anak, akan jauh lebih baik daripada menyesalinya kelak.

Berdasarkan pengalaman pribadi, sering sekali saya dan anak sama-sama menggunakan laptop di meja yang sama. Setidaknya dengan cara ini kita bisa saling berinteraksi dan saling memperhatikan secara langsung apa saja yang sedang dikerjakan.

Ketiga. Menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab anak. Untuk urusan menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab tentu butuh proses. Hal ini bisa dilakukan dengan cara "learning by doing". Misalnya, orang tua dan anak membuat kesepakatan, kapan waktu yang tepat menggunakan internet atau gadget dan berapa lama menggunakannya.

Dari situ, anak kemudian diajak untuk mematuhi apa yang telah menjadi kesepakatan bersama. Mengajarkan bahwa pentingnya kesadaran dan tanggung jawab untuk menjalankannya.

Anak pun harus menyadari bahwa tanggung jawab yang dijalankan adalah modal dasar baginya untuk dipercaya, bahkan oleh siapa pun.

Keempat. Mengarahkan dan mendukung penggunaan internet untuk mendukung hobi, penggalian potensi, meningkatkan kompetensi serta memperdalam pengetahuannya.

Khususnya untuk bagian keempat ini, sering sekali kami lakukan di rumah bersama anak. Misalnya, sebagai orang tuanya kami mendukung ketertarikannya pada coding.  Bahkan untuk ekstrakurikulernya di sekolah pun kami sangat mendorong untuk memilih coding.

Tahu sendiri, kalau sudah berurusan dengan coding, adakalanya membutuhkan waktu yang agak lama di depan laptop. Berharap dengan dukungan yang kami lakukan, dia bisa lebih menghargai dan mengeksplorasi bidang itu. Mengingat bahwa  bidang itu juga adalah impiannya ke depan, alias ingin mengambil kuliah yang bersinggungan dengan coding tersebut.

Selain mendukung hobi atau ketertarikannya, selama pandemi Covid-19, kami juga mendukungnya untuk mengikuti berbagai kompetisi. Misalnya, lomba menulis tingkat pelajar, lomba digital art, lomba infografis, lomba coding, dan yang relevan dengan upaya menggali potensi dan meningkatkan kompetensi.

Sebagai pelajar SMA, mengikuti lomba sesungguhnya bukan saja bermanfaat menggali potensi dan meningkatkan kompetensinya. Tetapi, termasuk untuk memperbanyak portofolionya. Bagi pelajar SMA, portofolio itu begitu penting. Salah satunya, untuk kepentingan mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur SNMPTN.

Itulah alasan kami mendukung anak untuk giat mengikuti kompetisi.

Syukurlah, anak kami ternyata antusias mengikuti berbagai kompetisi yang dimaksud. Bahkan kami tidak menduga, selama pandemi, ada beberapa prestasi yang dicapainya. Salah satu ketika mengikuti "Airlangga Blog Competition (ABC)" dalam rangka menyambut Dies Natalis Ke-67 Universitas Airlangga Surabaya.

dokpri
dokpri

Nah, melalui kegiatan -kegiatan yang dimaksud di atas, berharap anak kami semakin paham tentang manfaat internet yang bisa dipetiknya. Sehingga ke depannya, menjadikan internet itu sesuatu yang berguna untuk mendukung masa depan atau cita-citanya.

Sahabat pembaca, apa yang saya tuliskan ini adalah merupakan pendapat berdasarkan pemahaman dan pengalaman saya selama ini. Saya yakin sahabat pembaca yang notabene sebagai orang tua, tentu memiliki pengalaman menarik juga dalam mendidik anak, secara khusus dalam menyikapi internet. Sesungguhnya bila dipadukan akan menjadi sesuatu yang sangat berharga untuk saling berbagi dengan sesama orang tua.

Selain pengalaman kita, saya yakin di berbagai platform yang ada di internet banyak juga pengalaman atau ilmu yang berharga.

Saya pribadi, sangat senang dengan tulisan-tulisan yang ada di blog IndiHome. Salah satu tulisan yang saya senangi adalah tulisan di blog IndiHome tahun lalu yang berjudul "Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Bijak Menggunakan Internet."

Tangkapan layar dari website resmi IndiHome
Tangkapan layar dari website resmi IndiHome

Melalui tulisan tersebut, saya memperoleh tentang delapan tips orang tua dalam menjaga keamanan anak berselancar di internet. Kedelapan tips tersebut seperti pentingnya menjaga komunikasi dengan anak, memberikan pengawasan, menjaga kepercayaan, memahami hak dan kewajiban sebagai orang tua, mengaktifkan fitur positif pada perangkat, membuat jadwal menggunakan PC/Gadget, mengatur waktu interaksi, serta membatasi penggunaan aplikasi.

IndiHome memang keren. Sebagai penyedia layanan internet, yang berupaya memajukan internetnya Indonesia, ternyata IndiHome yang berada di bahwa naungan Telkom Indonesia, selalu memikirkan juga agar pemanfaatan internet di dalam keluarga benar-benar berguna, diarahkan pada hal yang positif, dan membuat setiap insan dalam keluarga mewujudkan aktivitas tanpa batas.

Bahkan tidak hentinya juga turut mengedukasi pemanfaatan internet yang sehat di dalam keluarga, serta ajakan kepada orang tua mendidik anak untuk selalu bijak menggunakan internet.

Akhir kata, mari kita para orang tua menanamkan tanggung jawab berinternet dalam diri anak sejak dini.

__________________

Sumber Referensi : IndiHome

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun