Tanpa kehadiran dan  keberadaan internet di rumah pada masa pandemi, bisa kita bayangkan apa yang bakalan terjadi. Akan banyak aktivitas yang lumpuh.
Bagaimana ayah atau ibu yang harus bekerja dengan cara "Working From Home (WFH)?
Bagaimana anak-anak bisa belajar dari rumah ketika ada kebijakan penutupan sekolah secara fisik untuk sementara waktu, sampai benar-benar keadaan lebih memungkinkan?
Bagaimana kita menghibur keluarga di tengah kepenatan, ketika tidak bisa mencari berbagai aktivitas rekreasi di luar rumah?
Bagaimana kita memesan keperluan sehari-hari agar kita bisa terhindar dari tempat kerumunan karena memang adanya anjuran di rumah aja dan "social distancing"?
Pada akhirnya, kita pun akan berkata internet itu ibarat pisau yang ada di dapur. Bisa berguna untuk mengupas dan mengiris bawang, tetapi bisa juga melukai jari-jari penggunanya.
Dengan analogi itu, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kita tidak perlu menjauhkan pisau atau memilih tidak menggunakan pisau sama sekali agar tidak melukai tangan. Tetapi sikap bijak kita akan membuat pisau itu bermanfaat sesuai harapan si pembuat dan si pengguna.
Menurut hemat saya, sebagai orang tua yang memiliki anak, tidak mungkin kita menjauhkan anak dari internet bukan? Apalagi anak kita sedang berada di zaman yang penuh kemajuan teknologi informasi.
Seperti yang telah disampaikan di atas, anak kita butuh internet untuk belajar daring, tanpa internet bagaimana caranya mengumpulkan tugas, untuk mencari sumber pembelajaran, atau ada juga yang berguna untuk menyalurkan hobi mereka yang positif.
Menurut saya yang terpenting, untuk menghindari penyalahgunaan internet, setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua.
Pertama. Keteladanan. Sejatinya, dalam berbagai aspek kehidupan, orang tua harus selalu memberikan contoh yang baik. Orang tua bagi anak-anaknya adalah model pertama yang menjadi panutan mereka. Tentunya termasuk dalam urusan pemanfaatan internet.