"Dua tahun lalu saya masih pinjam 3 juta per tahun, dan tahun ini 5 juta per tahun," kenangnya.
Â
Awalnya Ibu Lina menerima Rp3 juta, dengan cicilan yang baginya terasa amat ringan hanya Rp60 ribu per minggu. Perlahan, seiring pertumbuhan usaha dan bertambahnya modal produksi yang perlu disiapkan, pinjamannya naik menjadi Rp5 juta dengan cicilan mingguan Rp100 ribu. Tidak terasa berat. Karena setiap minggu, ada puluhan botol lemon yang dikirim, dan adanya omzet yang masuk yang terus bertambah.
Â
Dan yang lebih penting adalah ada yang percaya padanya, mimpinya dan usahanya.
Â
Mengapa Ibu Lina memberi nama usahanya Master Lemon?
Â
"Master Lemon itu bukan cuma nama produk. Itu nama anak saya."
Â