Â
Tentu, bagi saya tidak ada alasan bagi Ibu Sherly untuk minta maaf pada kami, karena dari rumah sederhana inilah telah lahir ratusan souvenir rajut handmade yang tersebar ke berbagai tempat wisata di Kota Bandung.
Â
Â
Sambutan Hangat Ibu Sherly
Â
Senyum hangatnya mempersilahkan kami masuk ke ruangan tamu dimana telah disuguhkan beberapa camilan dan minuman yang telah sebelumnya ia suguhkan untuk kami. Tanpa menunggu waktu lama, setiap dari kami mengisi tempat kosong di ruangan itu sebagai tempat kami akan mulai mendengarkan dan menulis setiap kisah dari perjalanan yang Ibu Sherly jalani selama ia menjadi pengusaha benang rajut.
Â
"Terima kasih sudah menyempatkan diri untuk hadir," ujarnya. Ia memulai kata pertamanya dengan perwujudan dan terima kasih atas kami yang telah menyempatkan diri untuk bertamu ke rumahnya. Ia melanjutkan dengan beberapa untaian kata perkenalan dan berbicara dengan cara yang lembut sebagai pengelana atas produksi aksesori rajut yang saat ini ia tekuni sebagai wirausaha utamanya.
Â