"Kalau baru belajar, saya suruh bikin yang gampang dulu. Setelah itu baru naik ke yang sulit. Saya juga yang cek hasil akhirnya, supaya tetap rapi dan layak jual," kata Ibu Sherly.
Â
Souvenir yang dibuat bervariasi, dari dompet koin yang ia jual dengan harga Rp30.000 per pcs-nya, pouch kecil, clutch bag, tas selempang, hingga dengan harga paling tinggi yaitu crop top rajut seharga Rp250.000 per buahnya. Limbah benang dijadikan gantungan kunci dan juga dijual.
Â
Ia melanjutkan ceritanya, bahwa suaminya yang juga punya usaha brownies, ikut membantu di malam hari untuk packing. "Kalau saya bagian produksi, suami bantu kirim dan kemas. Jadi kami saling dukung aja," katanya.
Â
Sampai saat ini Ibu Sherly memutuskan untuk belum mengelola toko online-nya sendiri karena keterbatasan waktu dan wawasan digital yang ia miliki.
Â
"Kalau buka hp juga paling history pencarian saya di masalah rajut benang" ujarnya
Â
Saat ini ia fokus pada produksi dan pesanan outlet. Tapi ke depan, ia bermimpi bisa punya toko offline dan memperluas pemasaran ke segmen pasar yang lebih luas.