Mohon tunggu...
Thom Aja
Thom Aja Mohon Tunggu... Praktisi

Bapak-bapak yang ingin anaknya menjadi presiden

Selanjutnya

Tutup

Horor

Pengalaman Mistis di POM

15 September 2025   17:00 Diperbarui: 15 September 2025   09:16 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

"Ayo, Mas. Cepat balik depan. Jangan nengok ke belakang," katanya sambil menepuk bahuku.

Aku mengikuti sarannya, melangkah cepat. Tapi saat melewati tikungan kecil yang menutup pandangan ke taman, telingaku mendengar suara jelas, sangat dekat: tawa lirih perempuan.

Aku menoleh spontan---kosong. Hanya ranting pohon bergoyang pelan, seakan menertawakanku.

Sesampainya di motorku, aku langsung menyalakan mesin. Satpam tadi hanya melambaikan tangan dengan wajah tegang, seakan sudah biasa melihat kejadian serupa. Aku melaju kencang meninggalkan POM itu. 

 

Angin malam menusuk, tapi wangi melati masih menempel di hidungku, seakan ikut terbawa. Sampai jauh dari sana, aku tak berani menoleh ke spion.

Sejak malam itu, setiap kali lewat Jalan Bantul, aku enggan berhenti di POM tersebut. Biarlah motorku kehabisan bensin sekalipun, aku lebih memilih mencari POM lain. Karena aku tahu, di balik pohon besar itu, ada penghuni yang suka "menyapa" tamu malam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun