Mohon tunggu...
Thimie KnightDahmer
Thimie KnightDahmer Mohon Tunggu... Tutor - Tentor Bahasa Inggris dan novelist genre Thriller

Saya adalah tentor Bahasa Inggris yang sudah mengajar sejak tahun 2006. Saya lulusan S1 Hukum UII tapi saya memilih untuk membagi pengetahuan saya tentang Bahasa Inggris kepada teman-teman yang belum paham. Sejak tahun 2015 saya tertarik untuk menulis novel dan saya sudah menghasilkan 6 novel yang saya awali dengan genre romance dan sekarang saya memilih menulis genre thriller.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apakah Aku?

9 April 2023   10:05 Diperbarui: 9 April 2023   10:21 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lina ... she was murdered," jawabku pelan.

Terlihat wajah datar Ronan. "Yes we got fight, but ..." tidak berapa lama pecahlah tangisnya.

"Sorry about your loss," ucap David sambil memegang bahu Ronan.

"I will ... the Police I meant ... will try hard to find who did this. Be strong okay?" pintaku. Kemudian aku dan David berlalu dari rumah yang di huni oleh Ronan dan anjingnya yang dia beri nama Spark.

Di dalam mobil David berkata, "This is the fifth time. But we still cannot figure it out who ..." Dia menarik napas.

"Unsolved murdered case," ucapku sambil tersenyum.

Setelah kembali lagi ke rumahku, aku langsung menuju tempat cuci baju. Ketika akan menaruh baju seragamku ditempat baju kotor, aku melihat kemeja putihku ada robekan disana. Aku ambil kemeja itu. Lalu dengan segera, aku melihat ke dadaku, ada bekas cakaran di sana. Aku mengambil kaos kaki hitamku. Ada bekas pasir di sana. Aku berusaha merunut kejadian demi kejadian. Kemudian aku mengambil pistolku. Aku keluarkan semua pelurunya. Lalu melihat laporan tentang kasus pembunuhan yang akhir-akhir ini terjadi di wilayahku. Intinya semua korban dibunuh dari jarak dekat yang bisa dipastikan bahwa korban mengenal dekat dengan sang pelaku. Aku melihat foto peluru yang di keluarkan dari tubuh korban. Pelurunya persis sama dengan peluru milikku. Apakah aku pelakunya? Secapek itukah aku hingga aku tidur berjalan dan tanpa sadar menembak mereka?

Aku menangis sejadi-jadinya di tempat yang tidak begitu luas.

Hingga 10 tahun kemudian, pembunuhan atas 5 orang itu tetap menjadi misteri. Bisa jadi aku pelakunya, bisa jadi orang lain. Karena aku seorang Polisi aku terlalu takut untuk menceritakan ini. Tapi perasaanku berkata, mereka meninggal karena aku terlalu capek bekerja hingga aku tidur berjalan dan secara tidak sadar menembak mereka yang menyapaku dengan ramah di pagi buta ketika mereka sedang melakukan jogging. Ataukah bisa jadi orang lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun