Siapa saja di dalam kerajaan ini yang hidupnya sebagai bawahan atau pegawai negara, Tuanku Adipati dapat memberikan upah bahkan konsumsi kepada mereka.
Orang-orang itu yang akan melaksanakan pekerjaan mereka masing-masing. Maka pendapatan negara akan sangat meningkat pesat, kerajaan akan menjadi aman bahkan damai bahkan tenteram rakyat akan senang dan bahagia mereka akan melakukan tari-tarian dengan anak-anak mereka dan mereka yang hidup dengan rumah tentunya akan aman.
Kemudian Adipati melaksanakan dan menerima masukan yang disampaikan oleh penasehatnya.
Demikianlah rakyat akan hidup melaksanakan tugasnya mereka masing-masing akibatnya Kejahatan akan menjadi hilang.
Membaca cerita singkat di atas mengenal Adipati Mahavijita Anda semua dapat langsung menyimpulkan bahwa seorang leader yang baik adalah yang mikir babagan kesejahteraan rakyat bukan untuk dirinya pribadi. Pemerintahan yang baik semestinya mewujudkan kemakmuran bagi seluruh masyarakat dengan menyediakan seluruh kebutuhan mereka seperti misalnya di dalam bidang sosial perekonomian.
Ada 10 kewajiban yang harus dimiliki oleh seorang Leader yang mana tertulis di dalam Kitab yang berisi kumpulan cerita tentang kehidupan-kehidupan lampau Sang Buddha, sebelum beliau terlahir menjadi Siddharta Gautama (Jataka) yang kemudian dibaca dengan cara untuk mendapatkan pemerintahan yang jauh lebih jujur dan bahkan bersih yang diterangkan dalam ajarannya.
1. Gemar menolong orang tanpa batas, tidak pelit, tidak sombong bahkan ramah sopan
Seorang pemangku tidak boleh terlalu mengikat kepada harta bahkan kekayaannya tetapi pada waktu diperlukan harus benar-benar berani bersedia mengorbankan seluruh harta kekayaannya demi rakyat-rakyatnya.
2. Menjunjung moralitas yang sangat-sangat tinggi
Seorang pemangku semestinya tidak boleh membinasakan makhluk hidup, melakukan penipuan, melakukan pencurian, mengambil uang rakyat demi kepentingan pribadi, melakukan segala perbuatan asusila, berbohong (Cth: Janji-janji palsu) dan bahkan meminum minuman keras yang dapat melemahnya kesadaran.
3. Mengorbankan segala sesuatunya yang menjadi miliknya pribadi untuk menjadi kepentingan rakyatnya