Mohon tunggu...
Theresia sri rahayu
Theresia sri rahayu Mohon Tunggu... Guru - Bukan Guru Biasa

Menulis, menulis, dan menulislah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mahkota Duri

14 April 2017   13:32 Diperbarui: 15 April 2017   11:00 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Setiap manusia pasti pernah jatuh, bukan ?" Katanya lagi. Ia benar - benar memaksaku untuk memerhatikannya. 

"Bukalah matamu. Pandanglah salib itu !" KIni ia memerintahku. Perlahan, aku memberanikan diri untuk menatap kayu salib yang terpancang di altar. 

"Apa yang kamu lihat ?"

"Salib." Jawabku gusar.

"Pandanglah kembali. Fokuskan semua masalahmu pada luka - luka yang ada pada Yesus. Luka di tanganNya, lambungNya, bahkan di kakiNya." Ajaknya. 

Aku ragu - ragu. Namun, kali ini ia benar - benar bisa memaksaku melakukan perintahnya. 


Suasana sangat hening. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun