Mohon tunggu...
Bahasa

Resensi Buku "Lutung Kasarung: Cerita Rakyat dari Jawa Tengah" (2019)

6 Januari 2019   03:05 Diperbarui: 7 Juli 2021   18:59 5223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesan itu berisi bahwa sang putri yaitu Dewi Ciptarasa harus menyuruh ayahnya mencari seekor lutung dan memeliharanya.

Akhirnya, di Hutan Gunung Batur lutung pun berhasil ditemukan dan menjadi peliharaan kesayangan Dewi Ciptarasa. Dalam bagian tersebut diceritakan bahwa Lutung Kasarung tersebut mau membuka pakaiannya ketika dihadapan putri dan embannya untuk menunjukkan bahwa ia adalah Kamandaka. 

Kala itu ada pangeran bernama Pulebahas yang ingin melamar sang putri, namun digagalkan oleh Lutung Kasarung. Setelah melawan Pangeran Pulebahas, Lutung Kasarung melepas pakaiannya dan seketika berubah menjadi Raden Banyak Catra dari Pajajaran. Semua orang pun tunduk padanya termasuk Adipati Kandadaha.

Di akhir cerita, penulis menceritakan bahwa Raden Banyak Catra akhirnya menikah dengan Dewi Ciptarasa. Namun, ketika Prabu Siliwangi mengetahui ada luka di tubuh Banyak Catra, ia pun mengatakan bahwa Banyak Catra tidak bisa menjadi pengganti takhta kerajaan Pajajaran. 

Akhirnya, takhta kerajaan Pajajaran pun diberikan kepada anak ketiganya yaitu Banyak Blebur karena Banyak Ngampar merasa bersalah telah melukai kakaknya dan ia menolak penyerahan takhta tersebut padanya. Akhir cerita, Banyak Catra menerima keputusan tersebut dan tetap menikah dengan Dewi Ciptarasa serta hidup bahagia.

Buku ini memiliki banyak keunggulan yang terkandung di dalamnya. Di antaranya ialah buku menceritakan salah satu cerita kebudayaan lokal yang ada di Indonesia. Dalam latar atau setting yang tergambar dalam cerita berada di Indonesia dan menceritakan kehidupan kerajaan zaman dahulu di Indonesia. 

Selain itu, penceritaan yang disajikan dalam buku ini disajikan secara runtut dan bahasa yang mudah dipahami sehingga anak lebih mudah untuk memahami isinya. Meskipun penceritaan buku mengenai kisah percintaan namun di dalamnya terdapat perjuangan pantang menyerah yang mampu menjadi tuntunan anak. 

Penulis menyajikan ceritanya dengan paduan ilustrasi gambar sehingga anak tidak bosan ketika membaca buku tersebut. Tampilan sampul juga menggambarkan hutan yang merupakan salah satu latar utama yang terdapat di dalam cerita tersebut.

Akan tetapi, buku ini bukan tanpa kelemahan. Dalam segi isi, buku ini menceritakan penjelajahan Banyak Catra yang melewati banyak tempat hingga menghasilkan nama-nama tempat atau desa yang terkadang membuat anak sulit memahami isinya karena terdapat banyak nama tempat baru yang muncul dan berbelit-belit. 

Selain itu, terdapat kata-kata asing yang sulit dipahami oleh anak-anak misalnya pada kata "telik sandi". Hal inilah yang bisa membuat anak sulit memahami kata-kata dalam buku tersebut.

Buku ini bermanfaat bagi anak-anak SD tingkat atas maupun guru untuk menjadi referensi bacaan di sela-sela pembelajaran ataupun sebagai bahan pembelajaran. Berbeda dengan cerita Lutung Kasarung dari Jawa Barat, penceritaan Lutung Kasarung dari Jawa Tengah memiliki tokoh, latar, dan alur yang jauh berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun