Dalam amarahku kala itu padamu
Kau datang mendekat tanpa ragu
Dan kau lempar senyum menangmu
Yang kurasa bagai sayatan sembilu
Â
Kata menyakiti terasa bagai belati
Begitu dalam menusuk relung hati
Kucoba bersabar sembari memahami
Berharap semua segera kau akhiri
Â
Meski lenyap segenap harap diri
Kuhapus segala benci hadir di hati
Karena rasa benci itu tiada berarti
Hingga tiada lagi yang harus tersakiti
Â
Namun, senyum indah pertamamu
Telah suburkan rasa baru dihatiku
Terselip hari yang penuh rindu
Di setiap nafas dalam hidupku
Â
Senyummu luruhkan rasa benciku
Kau bangun istana penuh rindu
Dalam sedihku kau hadirkan candamu
Kau berikan hidupmu demi bahagiaku
Â
Namun kini kau telah menghilang
Ku hanya mampu terus mengenang
Meski hanya sebatas bayang-bayang
Namun harap tak pernah menghilang
Â
Â
Â
Pangkalpinang, 30 September 2022