Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Dampak Kekeringan dan Persediaan Air Minum di Frankfurt Metropol

28 September 2022   06:16 Diperbarui: 29 September 2022   00:35 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rendahnya ketinggian air Sungai Rhine di Cologne, Jerman, Rabu (10/8/2022) yang diakibatkan kekeringan saat musim panas. Sumber: AP Photo/Martin Meissner via Kompas.com 

Kebijakan lain kota Frankfurt mewajibkan pembangunan penampungan air hujan bagi pembangunan daerah pemukiman baru.

 Air hujan yang ditampung ini digunakan untuk menyentor WC, menyiram tanaman, mencuci mobil dan lain sebagainya. 

Pohon-pohon di hutan mati

Selain sungai, danau dan air tanah yang mengering, hutan-hutan di daerah Franfurt juga rusak dan banyak pohon-pohon yang mati akibat air tanah yang terus turun dan mengering dan terlalu sedikit turun hujan.

Dinas perhutanan di Frankfurt mengatakan kekeringan tahun ini sangat ektrem. Berbulan- bulan tidak turun hujan telah mematikan banyak pohon. Tanah berpasir di daerah  Frankfurt dan banyaknya pohon- pohon yang mati menambah beratnya kekurangan air, karena tidak ada penyerapan lagi.  Seandainya hujan turunpun tidak lagi menyerap ke tanah tetapi mengalir pergi.

Memanfaatkan air kolam renang untuk menyiram tanaman.

Musim panas telah berakhir. Kolam renang  di alam terbuka atau kolam renang yang berada di luar akan segera tutup. 

Air dari kolam renang dikosongkan kembali dan kolam renang dibersihkan.

Pemerintah  kota kami yang mengurus kolam renang mengumumkan melalui radio dan koran lokal bahwa, siapa saja boleh mengambil air dari kolam renang untuk menyiram tanaman di kebun dan  ladangnya.

Suatu ide yang bagus, memanfaatkan air supaya air tidak  dibuang begitu saja di pembuangan air.

Air ledeng merupakan kemewahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun