Mohon tunggu...
Rendra Jakadilaga
Rendra Jakadilaga Mohon Tunggu... -

Sesedikit mungkin kata-kata, sebanyak mungkin rasa-rasa, tentu saja secukup mungkin makna-makna. Saya insinyur yang suka menulis dan membenci hal-hal teknis. Begitu saja. Singkat kan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

#Misi21 Hari 2: Sugarless Day

3 Januari 2011   14:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:00 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Saya, dan jutaan orang di Indonesia terekspos pada ancaman diabetes. Kita, mungkin adalah salah satu bangsa yang begitu menikmati makanan-makanan manis. Makanan manis sangat dekat dengan gula, meski tidak selalu begitu. Konsumsi gula yang tinggi memperbesar angka kemungkinan terjangkitnya penyakit diabetes.

Saya bukan dokter, tetapi saya tahu bahwa diabetes sebetulnya adalah penyakit hormonal. Adanya gangguan hormon dalam tubuh yang menyebabkan metabolisme glukosa terganggu. Efek lanjutannya, sering kita kenal dengan kencing manis, kebutaan, gula darah yang tinggi, dan sebagainya. Ciri-ciri orang yang mungkin mengidap diabetes antara lain adalah banyak buang air kecil, sering merasa lapar atau haus, hingga jika terluka, membutuhkan masa penyembuhan yang lama.

Saya tak akan berpanjang lebar menjelaskan mengenai Diabetes Mellitus (DM) ini. Anda bisa mendapatkan informasinya dengan meng-klik tautan ini. Kali ini, saya akan sedikit berbagi pengalaman tentang usaha saya menghilangkan gula dari daftar konsumsi saya hari ini. Mungkin anda akan jadi ingin mencoba juga.

Saya selalu mengkonsumsi teh manis. Empat kali sehari. Satu mug penuh berukuran 800 cc dengan gula 3 sendok makan. Jangan tanya kudapan saya: berjenis kue-kue tradisional yang dibuat dengan memanjakan lidah pada manis gula. Kudapan favorit saya bahkan mencantumkan gula jawa (gula merah padat) sebagai bahan utama dalam resepnya. Bottomline: saya mengkonsumsi gula lebih banyak dari kebanyakan orang.

Hari ini dimulai dengan sarapan air putih dan roti tawar. Ya, saya tidak mengeluarkan karbohidrat dari daftar santapan saya karena bagaimanapun saya juga butuh energi untuk beraktivitas. Pukul 10 pagi, saya mulai merasa gelisah. Lidah seperti merindukan sesuatu. Kegelisahan saya berkembang menjadi kehilangan kemampuan berkonsentrasi dalam bekerja. Teman saya yang dokter menginfokan bahwa itu adalah efek tekanan adiksi. Semacam yang dirasakan pemadat saat pertama berhenti mengkonsumsi obat terlarang, atau perokok yang berhenti merokok. Dan ya, anda tidak salah baca. Gula memang menyebabkan ketagihan.

Pada jam makan siang, perut saya keroncongan hebat, entah kenapa. Saya sudah merasa lemas kekurangan energi sejam sebelumnya. Tapi, semenggila apapun lapar yang saya rasakan saat itu, nafsu makan saya seperti tertekan. Saya merasa cukup hanya dengan makan sepiring nasi saja. Biasanya, habis dua setengah. Saya mencoba googling tentang masalah hilangnya nafsu makan yang berhubungan dengan kekurangan konsumsi gula. Nihil. Tidak ada informasi yang cukup bisa dipercaya saya peroleh.

Yang membuat saya tersentuh adalah kenyataan bahwa meskipun saya hanya sehari merasakan sugarless day tetapi bagi jutaan penderita DM, ini adalah hidup yang harus mereka jalani. Mungkin, pada tataran tertentu, itu adalah hidup yang akan harus saya jalani, jika saya tidak mulai mengendalikan konsumsi gula harian saya. Berat? Coba pikir, kehilangan seperempat kenikmatan hidup yang tersampir dalam makanan... sangat-sangat berat. Saya mengajak semua rakyat Indonesia yang sempat membaca artikel ini untuk mencoba satu hari tanpa gula, niscaya anda akan punya empati lebih bagi para penderita DM. Saya pernah menjajal program satu hari tanpa TV, satu hari tanpa nasi, bahkan saya berhasil bertahan sebulan terakhir ini tidak merokok lagi. Tidak ada yang menandingi sulitnya menjalani satu hari tanpa gula. Tentunya, tidak termasuk kalian yang memang sudah dari awal tidak banyak mengkonsumsi gula.

Terakhir, saran saya, untuk gaya hidup yang lebih sehat, kurangi konsumsi gula anda. Anda tak akan suka menjalani hidup tanpa gula sama sekali. Tentu saja, menghilangkan rasa manis dari keseharian kita sama sekali juga bukan tindakan bijak. Hidup itu untuk dinikmati, lakukan dengan bijak!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun