Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kasus Anjing Menggonggong (Detektif Kilesa)

24 April 2023   14:35 Diperbarui: 24 April 2023   14:40 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasangannya di sebelahnya mencibir tapi John tidak peduli. Aku bertanya, "Jadi mas John ada di dalam rumah tadi pagi?"

Ia mengangguk dengan yakin, "Tentu saja. Kita semua ada di dalam tadi pagi. Aku, Lydia, Swasono, dan orang di ujung itu, juga ada. Aku agak lupa namanya, ah, kalau tidak salah Chairil. Halo, Chairil."

Swasono adalah pemilik warteg. Sedang yang disebut oleh John duduk terpencil di pojokan, sedang mendengarkan musik lewat earsetnya. Atau percakapan lain. Pokoknya telinganya ditempeli sesuatu, dan ada ipad di depannya. Tapi karena suara John terlalu besar, ia menoleh dan membuka earsetnya.

"Kau memanggilku?"

"Iya, orang ini adalah awak media. Dia ingin tahu bahwa apakah kita berada di dalam pagi tadi."

Chairil mengangguk, "Ya, benar. Aku ada di dalam pagi tadi. Bau sekali. Aku harus menggunakan senter untuk jalan. Tapi tidak sampai ke lantai dua. Orang - orang yang lebih dulu naik lantai dua tiba - tiba turun dengan tergesa - gesa. Seperti dikejar setan. Setelahnya kita tahu bahwa ada mayat di lantai dua. Menyeramkan sekali."


Aku bertanya pada John. "Tapi kau sampai ke lantai dua?"

Lagi -- lagi ia mengangguk dengan bangga, "Tentu saja, mas media. Aku melihat mayat itu dengan mata kepalaku sendiri. Bahkan sempat mengambil foto. Menyeramkan memang, melihat keadaannya. Tapi bagiku yang sudah terlatih militer, hal itu bukan perkara besar. Sedangkan istriku ini, hanya berani memandang dari luar."

"Tidak apa - apa, John. Tidak apa - apa aku dianggap pengecut. Yang penting nyawaku selamat."

Aku ingin sekali menyebutkan tentang keterangan anjing di halaman belakang, tapi entah mengapa ada sesuatu yang mengganjal, membuatku menahan diri.  Sebagai kata penutup, aku mengucapkan terima kasih atas keterangan - keterangan yang kudapatkan di warung itu. Chairil menanggapi.

"Kubaca di media sudah sebulan mayat itu tidak bernyawa, dan baru hari ini ditemukan. Kalau aku jadi pak polisi, tentu aku akan bingung bukan kepalang. Mudah - mudahan identitas mayat cepat ditemukan dan nama tersangka muncul ke publik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun