Liverpool memang sedang berada di puncak. Mereka memimpin Liga Premier, melangkah mantap ke babak 16 besar Liga Champions, dan bakal bentrok di final Piala Carabao lawan Newcastle. Panggungnya sudah siap, mereka hampir meraih impian untuk mengukir empat gelar bersejarah di musim ini. Tapi, seperti yang sering terjadi dalam sepak bola, apa yang terlihat seperti mimpi yang akan jadi kenyataan, akhirnya berbalik jadi kenyataan pahit.
Kekalahan Mengejutkan di Piala FA
Puncak dari cerita ambisi Liverpool tiba-tiba runtuh di tangan Plymouth Argyle, tim yang malah ada di dasar klasemen Championship. Ya, kalian gak salah baca, Plymouth yang duduk di dasar kasta kedua Inggris justru mengalahkan Liverpool 1-0 di Piala FA, lewat gol penalti Ryan Hardie pada menit ke-53. Mereka berhasil mengirim Liverpool keluar dari kompetisi, membuat harapan mereka untuk mencapai quadruple sirna begitu saja.
Kejutan yang Menghancurkan Mimpi Empat Gelar
Jim Proudfoot, komentator talkSPORT yang ada di stadion Home Park, nggak bisa nahan keheranannya. "Ini adalah hari paling terkenal dalam sejarah sepak bola Devonian! Plymouth Argyle menulis babak sejarah mereka dengan menyingkirkan Liverpool, yang nggak cuma duduk di puncak Liga Premier, tapi juga lagi punya kesempatan buat meraih empat gelar," kata Proudfoot.
Baca juga:Â Liverpool ke Final, Belum Istimewa Tanpa Trofi!
Tentu saja, kekalahan ini mengakhiri peluang Liverpool untuk meraih Piala FA musim ini. Mereka udah berjuang keras, tapi hasilnya jauh dari harapan. Seolah semua usaha itu sia-sia, dan harapan untuk meraih gelar keempat mereka hancur begitu saja. Walaupun begitu, masih ada harapan untuk gelar lainnya, seperti yang udah dijadwalkan di Liga Premier, Liga Champions, dan Piala Carabao.
Plymouth: Dari Underdog Menjadi Legenda
Di sisi lain, Plymouth Argyle jelas merayakan momen bersejarah. Ini pertama kalinya mereka berhasil menyingkirkan tim Liga Premier yang berada di puncak klasemen, sejak Wigan Athletic melawan Manchester City pada 2018. Momen ini juga menandai pertama kalinya Liverpool tersingkir dari Piala FA oleh tim dari liga yang lebih rendah sejak 1984. Untuk Plymouth, ini bukan sekadar kemenangan; ini adalah pencapaian yang akan dikenang sepanjang sejarah klub mereka.
Dengan kemenangan ini, Plymouth melangkah ke putaran kelima Piala FA untuk pertama kalinya sejak musim 2006/07. Mereka nggak cuma mengalahkan Liverpool, tapi juga Brentford di putaran ketiga.
Akhir yang Tak Terduga
Kehilangan peluang untuk meraih quadruple jelas jadi tamparan keras buat Liverpool. Mereka masih bisa mengejar gelar di Liga Premier dan Liga Champions, tapi Piala FA kini menjadi kenangan yang tak terjangkau lagi musim ini. Arne Slot, manajer Liverpool, mungkin perlu merenungkan kembali pilihannya dalam pertandingan ini. Terkadang, dalam sepak bola, segala sesuatunya bisa berubah dalam sekejap, dan itu yang terjadi di Home Park.