Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hikmah Isra Miraj Dalam Perspektif Meningkatkan Nilai Diri

11 Maret 2021   10:22 Diperbarui: 11 Maret 2021   16:41 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesampainya di Masjidil Aqsha, Nabi Muhammad menunaikan shalat berjamaah dan menjadi imam bagi para nabi terdahulu. Setelah itu beliau melakukan Miraj.

Miraj dalam bahasa diartikan naik. Nabi Muhammad naik dari Masjidil Aqsha menembus langit hingga Sidratul Muntaha.

Di setiap lapisan langit, Rasulullah bertemu dengan para Nabi terdahulu seperti Nabi Adam di lapisan pertama, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam dan Nabi Ibrahim di langit ketujuh.

Sidratul Muntaha yang merupakan puncak pengetahuan dan Maha Ruang hanya bisa dimasuki oleh Nabi Muhammad. Bahkan Malaikat Jibril tidak mampu menemani beliau sehingga Rasulullah sendiri menghadap dan bertemu Allah Swt.

Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad mendapat perintah untuk melakukan kewajiban shalat setiap hari. Awalnya Allah Swt memberikan perintah shalat 50 waktu sehari.

Kemudian Nabi Muhammad meminta kepada Allah Swt agar umatnya diberikan keringanan. Dan oleh karenanya lantas perintah shalat diberikan selama 5 waktu sehari (Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya).

Sejak saat itu umat Muslim wajib menunaikan shalat 5 waktu setiap hari.

***

Kalau kita melihat sejarah ketika peristiwa Isra Miraj itu terjadi, maka akan didapatkan 3 (tiga) kelompok manusia.

1. Mereka yang Tidak Percaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun