Mohon tunggu...
Faridhian Anshari
Faridhian Anshari Mohon Tunggu... -

Seorang spectator sedari kecil yang "kebetulan" menjadikan sepakbola sebagai teman dan ramuan dalam eksperimen ajaibnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Rasa Rendang "No Crispy"

11 April 2018   22:11 Diperbarui: 11 April 2018   22:31 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari kb4images.com

"Skuad kami pada 1990-an serba Britania dan berotot. Pada akhir 1990-an skuad kami jadi lebih halus, dan satu dasawarsa kemudian banyak pemian dari benua Eropa. Pemain-pemain seperti Ronaldo, Nani, dan Evra kiranya tampak aneh pada akhir 1980-an."

(Sir Alex Ferguson dalam "Leading") 

Sudah anda baca lagi kalimat Ferguson diatas? Kalau anda jeli, anda bisa dengan cepat dan langsung membandingkan dengan skuad yang dimiliki pasukan Jose mourinho musim ini. Dan jika anda cukup jeli lagi, and bisa langsung menghubungkan dengan cerita "kejayaan sesaat" Liverpool pada musim ini, terutama lewat laga yang dimainkan semalam.

Jika anda menelusuri buku pertama dan kedua Fergie yang ditulis selepas pensiun dan menyerahkan tahtanya kepada David Moyes, anda dapat melihat betapa bangganya Fergie menjadi seorang yang hidup dan bernafas ditanah Britania. 

Fergie yang berasal dari Skotlandia, yang masih merupakan tanah Britania yang juga dimiliki oleh Irlandia Utara, Wales, dan sang empunya Inggris, selalu memiliki kebanggaan tersendiri untuk orang yang lahir dan memiliki darah british. Perasaan yang hampir mendekati proud feeling yang dimiliki bangsa Jerman yang kental dengan ras Arya yang sudah mendarah daging dalam sejarah hidup mereka.

Rasa bangga akan menjadi bagian dari tanah Britania akan terus disuntikan layaknya virus ke dalam tubuh setiap klub yang dilatihnya. Pertanyaanya, bagaimana cara Fergie agar dapat menelurkan rasa "proud of British" tersebut keseluruh pemainnya?

Ya jelas dengan menempatakan banyak pemain berdarah britania ke skuad Aberdeen (klub sebelumnya) dan Manchaster United yang dilatihnya selama 26 tahun bergelimang gelar.

Pada medio 1990-an, Manchaster United seolah menjadi simbol tersendiri untuk sepakbola Liga Inggris yang kejayannya masih berada satu tingkat dibawah Liga Italia. Walaupun Hampir selalu memenangi titel juara Liga, dan rajin tampil di semifinal Liga Champions, namun cerita Manchaster United dan Liga Inggris terus berada dibawah bayang-bayang cerita Juventus, Inter Milan hingga Berlusconi yang gemar bermain bersama klub binaanya AC Milan.

Dari pemberitaan media saat itu, seolah-olah membuat Manchaster United menjadi satu-satunya wakil Inggris di kancah Eropa, walaupun sometimes Liverpool cukup rajin untuk menemani The Red Devils, dalam trek perebutan juara Liga hingga ke kancah Eropa. Nama seperti Chelsea maupun Manchaster City masih berjuang untuk menghiasi papan tengah, layaknya Arsenal dan Everton musim ini.

Jika kita bisa melihat persamaan mencolok akan nama-nama yang menghiasi skuad kedua tim saat itu, baik Manchaster united dan Liverpool berisi hampir seluruh pemain asal Britania. Manchaster United sendiri dengan bangga dan tertuang dalam "kitab" Fergie bahwa darah britania yang diinginkannya, berhasil diwujudkan lewat nama - nama seperti Ryan Giggs (Wales), Nicky Butt, Paul Scholes, David Beckham, Neville bersaudara, Dennis Irwin dan Roy Keane (Irlandia).

Di sisi lain, Liverpool juga mengandalkan pemain asal Britania terutama Inggris yang menghiasi hampir diseluruh posisi sentral dalam starting eleven setiap minggunya. Nama-nama seperti Robbie Fowler, Jamie Carragher, Steve Mc Mannaman, hingga Michael Owen juga menyuntikan jiwa britania yang terkenal Ksatria kedalam roh permainan The Anfield Gank.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun