Tim Jepang membawa tujuh analis, sedangkan negara kita cukup membawa dua orang saja. Ironis bukan?. Itu adalah secuil bukti bahwa negara kita memang sudah aware dengan sport science. Sudah banyak juga penelitian asal peneliti Indonesia yang berkibar dalam confrence sport science level dunia yang menceritakan segala jenis ilmu yang dapat mengangkat derajat tim kita. Namun boro-boro menyimak, sepertinya para petuinggi masih menyimpan mental "gini aja bahagia".
Sir Issac Newton pernah mengatakan kalau ilmu adalah pemberian paling hebat dari Tuhan melebihi apapun. So, sangat disayangkan kalau ilmu yang berhasil diolah menjadi "sport science" tidak dimanfaatkan oleh negara kita, khususnya untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Please, jangan smapai Sport Science menjadi sunyi tak tersentuh dalam sepak bola Indonesia.