Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

New Normal Paska Ramadan

27 Mei 2020   14:33 Diperbarui: 27 Mei 2020   14:33 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan sehari hari kini sudah mulai terpola atau terjadwal.  Membaca Al Quran dilakukan 3 kali dalam sehari.  Bada Subuh dan Bada Maghrib membaca Alqur’an.  Sedangkan membaca terjemahan dilakukan setelah Shalat Dzhuhur.

Bersyukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selama ramadhan khatam Al Qur’an.  Kini meneruskan semangat ramadhan, membaca Al Qur’an dan terjemahannya di mulai lagi pada juz 1.  Mudah mudahan diberi karunia sehingga setiap bulan bisa Khatam.

Jadwal menulis disiapkan waktu setelah Shalat Dhuha. Bertekad menulis satu artikel persatu hari. Selama Iktikaf 10 hari di sepuluh akhir ramadan bebrapa tulisan memang tidak dishare ke media sosial.  Insha Allah buku berisikan pengalaman iktikaf segera diterbitkan . 

Aktifitas  bersosial media juga dibatasi hanya 2 x 40 menit. Waktu yang disediakan setelah menegakkan shalat Syurug dan bada Isya sebelum tidur.  

Kegiatan baru dan juga rasanya banyak bermanfaat adalah memberi makan ikan, kucing, burung gereja dan semut di pagi hari. Pagi nan indah duduk didepan rumah menikmati kicauan burung burung gereja berebutan makan. 

Menikmati pula daun daun nan jatuh dari pepohonan karena tertiup angin.  Menyaksikan keindahan kupu kupu saling berkejaran dari satu bunga kebunga lain. Merasakan hembusan angin sembari melihat pohon pohon besar didepan rumah berayun ayun indah.

Sembari menatap langit biru dan bersih tak berawan.  Disiapkan juga dana di handphone atau kopiah hitam apabila ada saudara dhuafa yang lewat rumah. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan.

Inilah kesempatan men-share pantun ke sahabat atau komunitas melalui Whats App.  Demikian  pula facebook serta kompasiana.com. Memang bersosial media itu mengasyikkan tak kenal waktu.  Namun dari pembelajaran selama iktikaf ber sosmed harus dibatasi dengan ketat karena cendrung ke pekerjaan sia sia.

Telah tertata jadwal rutin harian selama di rumah saja. Belum ada lagi kegiatan diluar rumah.  Kalupun nanti ada,  wajib pula membuat perjanjian dengan diri sendiri agar Shalat 5 waktu diawal waktu dan berjamaah.  Juga bersedekah setiap hari. Inilah oleh oleh dari ramadhan yang jangan sampai dilalaikan.

Menonton televisi hanya sekedar berita saja. Acara acara hiburan sepertinya belum lagi menarik hati. Langganan harian Republika sudah cukup untuk menambah wawasan serta mengikuti perkembangan berita nasional dan internasional.

Pola makanpun diatur sedemikan rupa.  Ketika berpuasa, makan sahur dan berbuka puasa sesuai menu membatasi carbo hidrat. Lauk pauk sayur sayuran dan lalapan. Makan kurma ajwa dan madu sebagai suplemen tambahan disamping memperbanyak mengkosumsi buah buahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun