Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pantun Beruntun Rabun Pikun

24 Juni 2019   12:47 Diperbarui: 24 Juni 2019   16:53 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok keslansia

Pantun Beruntun

Kreasi Thamrin Dahlan

Adik si Doel bernama Atun
Bang Mandra pake baju katun
Adat istiadat bersopan santun
Maka hidup selau tertuntun

Jakarta banyak simpang susun
Berbeda dengan jalan di dusun
Banyak menulis membaca pantun
Terhindar dari penyakit pikun

Jelas beda madu dan racun
Madu hutan kumbang krumun
Kata kata kasar ibarat racun
Sakitnya sampai di ubun ubun

  • lelaki dewasa ditandai jakun
  • tidak mungkin terlihat anggun
  • bukan termenung bukan tertegun 
  • hanya penasaran kharisma menurun
  • emang enak tinggal dirumah susun
  • kekeluargaan akrab selalu berhimnpun
  • pedagang nakal sembako ditimbun
  • menteri murka wajahnya  manyun
  • pelawak kocak itulah kang dirun
  • penonton tertawa perutnya tambun
  • tidak ada kemalangan datang beruntun
  • bersabarlah  seperti orang pensiun

Mandi bersih pakailah sabun
Pakai handuk berbahan tenun
Sudah lansia matapun rabun
Nyebrang jalan musti dituntun

Angin keras katanya tipun
Rumah rubuh rata tertimbun
Bila bersalah mintalah ampun
Agar persoalan selesai sampun

Nonton bola duduk di tribun
Saking asyik ada yang terjun
Jangan pernah pergi kedukun
Sakit parah keuangan menurun

Adat melayu tutur berpantun
Terhimpun  kata empat tersusun
Mari kita berbalas pantun
Persahabatan kita semakin rukun

Jakarta Senin 24 Juni 2019
Salamsalaman
TD

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun