Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Merindukan Juru Bicara Istana Sekelas Julian Aldrin Pasha

1 Februari 2019   09:17 Diperbarui: 1 Februari 2019   20:15 2180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES

Sumber dokumentasi kompas.com
Sumber dokumentasi kompas.com
Awak berpikir apakah masih bisa berharap pemerintah berkuasa menghadirkan seorang Jubir istana itu sekelas Julian Aldrin Pasha. Sosok yang tidak pernah meledak ledak dan sangat disukai wartawan dan juru foto. 

Seorang intelektual di kalangan istana bukan membela Pimpinan mati matian tetapi tetap bersikap tenang ketika sang boss mendapat hujatan.

Bapak Presiden sudah tepat menghadirkan sosak Pejabat Setneg dan Seskab yang boleh dikatakan cukup sabar dan santun. Namun untuk juru bicara pengganti Johan Budi apakah sudah diangkat Juru Bicara resmi istana.

Atau Bapak Jokowi sudah cukup sendirian bicara di antara kesibukan kerja. Sementara pihak media disuguhkan orang istana yang rasanya kurang enak dipandang mata. Bahkan anak-anak kecil takut sehingga menghindar dari tontonan yang kurang memberikan contoh bagaimana bicara yang sopan santun dan enak dilihat.

Sesekali boleh juga Juru Bicara Istana itu seorang wanita. Banyak pilihan terbaik seperti presenter kondang Ira Kusno, Rossi atau Najwa. Kalau tidak Tantowi Yahya juga boleh agar masyarakat bisa lebih adem ayem menyaksikan Jubir yang selain cantik dan ganteng tetapi juga berkualitas intelektual. 

Sehingga segawat apapun kondisi pemerintahan bisa di damaikan atau paling tidak Sang Jubir jangan sampai membuat suasana politik semakin gaduh.

Ya apa boleh buat, sementara ini untuk menghindar dari tontonan itu secara pribadi melakukan filter di televisi. Caranya simple yaitu mematikan atau memindahlan channel siaran TV ke hiburan nyanyian dan tarian, olahraga atau lawak yang sebenarnya lawakan.

Menghindari tontonan perdebatan pesohor penuh emosi kecuali Program Indonesia Lawyer Club (ILC). Datuk Karni Ilyas mampu menyuguhkan tontonan perdebatan menarik dalam artian bisa mengendalikan tingkah polah para pesohor yang terkadang lupa daratan.

Salamsalaman

TD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun