Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merindukan Aktivis Mahasiswa Manusia Pembelajar

28 Maret 2024   14:28 Diperbarui: 28 Maret 2024   14:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada lelucon menarik tentang keberadaan mahasiswa sebagai berikut :

Konon di suatu kampus, sesama dosen bicara tentang cara menghadapi berbagai type mahasiswa. Kemudian seorang dosen berkata :

"Jangan kuatir terhadap mahasiswa berprestasi tinggi, terutama memperoleh IPK 3 keatas, karena mereka suatu saat jadi sahabat dosen, baik sebagai ilmuwan, peneliti maupun dosen".

"Bersahabatlah dengan mahasiswa yang IPK-nya sedang-sedang saja karena mereka nanti akan memiliki karir yang baik dan jadi pengusaha yang bisa jadi mitra dosen".

"Tapi hati-hati lah kepada mahasiswa yang IPKnya rendah, lama selesai study karena mereka suatu saat akan jadi politisi. Nasib dosen kedepan ada di tangan mereka".

Itulah secuil guyonan secara inplisit mengandung makna "satire", karangan sindiran, terhadap aktivis mahasiswa, terutama pengurus organisasi mahasiswa aktif, terutama organisasi mahasiswa ekstra kampus seperti GMNI, HMI, PMII, GMKI yang tergabung dalam Kelompok Cipayung.

Memang bukan cerita usang, banyak aktivis mahasiswa abai selesaikan kuliah tepat waktu sesuai SKS (Satuan Kredit Semester), dan memperoleh IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) rendan bahkan buruk karena dianggap lebih sibuk ikut program organisasi, terutama demonstrasi.

Padahal, sebagai aktivis mahasiswa tidak dapat dibuktikan memiliki korelasi kuat penyebab nilai akademik mahasiswa anjlok.

Justru banyak terjadi aktivis mahasiswa memperoleh prestasi akademik gemilang, bahkan meraih cum laude, karena sebagai aktivis menjadikan mereka memiliki wawasan lebih luas, kritis, inovatif dan mampu berpikir lateral.

Intinya,  sejauh mahasiswa mampu mengalokasikan pikiran dan waktunya dengan tepat dan benar maka prestasi akademik aktivis mahasiswa tersebut akan baik-baik saja, bahkan mampu berprestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun