MANFAAT
Dengan adanya penelitian ini, kita menjadi lebih sadar akan kedaruratan penggunaan antimikroba yang tidak hanya menjadi masalah kesehatan di Indonesia, tetapi juga dunia. Indonesia, sebagaimana sedang berkontribusi pada pendekatan multidisipliner seperti One Health, bisa belajar dari panduan strategis ini untuk mengatasi AMR seperti yang dikemukakan oleh penulis. Manfaat dari terkuaknya masalah ini dapat meningkatkan kepedulian kita mengenai penggunaan antimikroba, dan tentunya dapat merangsang para peneliti untuk mengetahui lebih jauh keadaan yang terjadi pada tiap negaranya. Selain itu, para pemangku kebijakan dapat melihat pandangan baru terkait pengelolaan isu kesehatan yang penting ini, utamanya dalam merumuskan kebijakan baik itu kebijakan daerah, nasional maupun global.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Pendekatan komprehensif yang mencakup berbagai sektor membuat penelitian ini menjadi kompleks. Hasil dan temuan yang diberikan sangat runut sehingga memudahkan para pembaca untuk memahami konteks masalah yang ada dan menjadi tertarik untuk mengetahui lebih jauh masalah tersebut. Topik yang diangkat sangat relevan dan tentunya memiliki nilai urgensi dalam isu kesehatan global saat ini. Selain memaparkan strategi dalam menghadapi AMR, penulis juga memperhatikan tantangan yang akan muncul dalam melakukan strategis tersebut. Sehingga, pembaca, terutama pembuat kebijakan, akan berpikir lebih kompleks untuk menangani AMR dengan menitikberatkan pada poin pentingnya kerja sama lintas sektor.
Namun, penelitian ini masih memiliki keterbatasan mengingat metode yang digunakan adalah review naratif yang sangat rentan bias seleksi karena bergantung pada literatur yang dipilih oleh penulis. Selain itu, pembatasan pada literatur dengan bahasa pengantar berupa Bahasa Inggris memungkinkan adanya pengabaian penelitian yang diterbitkan dalam bahasa lain.
Dikarenakan penelitian ini hanya berupa deskripsi naratif, kurang adanya pengujian hipotesis terkait efektivitas strategi yang diberikan membuat penelitian ini menjadi kurang kuat secara analitik. Ditambah, strategi yang diberikan hanya berfokus pada strategi global yang belum ada pemantauan hasil jangka panjangnya dan tidak mengikutsertakan strategi dalam konteks regional maupun lokal yang tentunya lebih spesifik.
HARAPAN KEDEPANNYA
Sadar dengan keterbatasan yang ada, penulis merekomendasikan penelitian berkelanjutan yang dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan, sikap, dan praktik individu mengenai penggunaan antimikroba, AMR, dan program AMS. Penelitian berikutnya barangkali bisa menggunakan teknik pengumpulan data yang lebih terperinci. Peneliti dapat fokus pada pengumpulan data yang lebih akurat dan konsisten terkait penggunaan antimikroba di berbagai sektor (manusia, hewan, lingkungan) di negara berkembang, untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai dampaknya. Tidak lupa pula untuk melakukan kolaborasi multidisiplin antara ilmuwan, praktisi kesehatan, pemerintah, serta sektor pertanian dan lingkungan untuk menerapkan pendekatan One Health secara lebih efektif. Alih-alih memaparkan strategi global semata, penelitian ke depan dapat berfokus pada pemantauan dan evaluasi kebijakan terkait bagaimana efektivitas kebijakan tersebut telah diterapkan.
Sumber:
Mudenda, S., Chabalenge, B., Daka, V., Mfune, R.L., Salachi, K.I., Mohamed, S., Mufwambi, W., Kasanga, M. and Matafwal, S.K. (2023) Global Strategies to Combat Antimicrobial Resistance: A One Health Perspective. Pharmacology & Pharmacy, 14, 271-328. https://doi.org/10.4236/pp.2023.148020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI