Mohon tunggu...
Rizieq ramadhan
Rizieq ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - full time bengong, part time lover

Anak kesayangan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Potret Mengenaskan Caleg DPD RI Sudah Jatuh Tertimpa Komeng

24 Februari 2024   20:54 Diperbarui: 24 Februari 2024   21:14 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Strategi kampanya sederhana tapi tepat sasaran yang bikin saya tertarik dengan keberhasilan Alfiansyah Komeng (Seterusnya Komeng) dalam pertarungannya memperebutkan kursi Dewan Perwakilan Daerah RI. Tidak atau tanpa kampanye yang massif dan berangkat secara independen Komeng mendulang suara yang sangat tinggi dibanding lawan politiknya. Salah satu strategi nyeleneh tapi efektif Komeng adalah dengan membedakan foto di kertas suara, bahkan saya terkagum-kagum pada diri saya sendiri mengingat ternyata bisa melihat artis nyaleg dengan rasa gembira. Barangkali saya dan pembaca sama-sama tahu menyebalkan sekali melihat muka-muka caleg yang tertampang di baliho dan kertas suara. Sudah merusak pandangan ditambah mengganggu lingkungan pula.

Sampai hari ini setidaknya Komeng masih memimpin perolehan suara calon Dewan Perwakilan Daerah RI menembus angka 1,5 juta dimana angka ini melebihi perolehan Ganjar/Mahfud di Jawa barat. Angka yang sulit disamakan oleh hampir semua caleg di Dapil manapun, Ketertarikan saya cukup berdasar sebab faktor-faktor pra pencoblosan yang harus dipenuhi caleg sama sekali tidak dilakukan oleh Komeng. Saya mengira kedepan rasanya apa yang dilakukan Komeng sekarang akan ditiru banyak caleg termasuk artis yang dipandang kurang menarik.

Saya kira sejak awal strategi orang seperti Komeng yang disenangi mayoritas masyarakat menjadi barang promosi itu sendiri. Tidak perlu banyak effort lebih saat kontestasi, karena Komeng sudah menanam popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas nya sebelum pemilu dilaksanakan. Mudah saja sebetulnya bagi Komeng melawan kompetitornya di Dewan Perwakilan Daerah, Komeng sudah curi start jauh sebelum ini, wajah nya sudah berseliweran di banyak tempat dan platform social media. Lalu fenomena berjibunnya suara Komeng yang maju sebagai calon DPD RI pun beralasan, saya cukup yakin masyarakat tidak banyak tahu apa, siapa dan dari mana caleg-caleg selain Komeng.

Masinton Pasaribu saja yang baliho nya menyentuh tiap sudut Jakarta punya kemungkinan kalah lalu bagaimana caleg-caleg DPD Dapil Jabar menjangkau luasnya wilayah kontestasi mereka. Luasnya wilayah, banyaknya pemilih, dan beragamnya pilihan menjadi faktor utama keterpilihan caleg, melupakan itu semua berarti mereka siap kalah.

Seperti disebutkan diawal, persona riang gembira menyebabkan pemilih dengan mudahnya menusuk kertas bergambar Komeng, tidak ada keraguan memilih Komeng. Komeng didukung kemuakan masyarakat terhadap kampanye dan persona yang selama ini ditampilkan kebanyakan caleg. Membosankan, kaku, kolot dan sebagainya, persona kocak dan berbeda adalah kunci. Komeng tidak menafsirkan teori strategi kampanye dengan rumit bin ruwet, bikin posko pemenangan, menbentuk tim sukses, menyebar baliho sebanyak-banyaknya, dan strategi menyebalkan lainnya. Masyarakat tidak cukup menerima kalau harus hari-harinya dijejali wajah caleg, manfaatkan teknologi untuk menarik perhatian warganet/Gen Z.

Kedatangan Komeng dalam pertarungan elektoral di pemilu kali ini menghadirkan warna baru, menciptakan politik riang gembira yang sebenarnya. Definisi riang gembira dan menyenangkan sekaligus diamalkan Komeng, tidak seperti yang dikatakan capres-capres yang sampai hari ini masih meributkan hasil pemilu. Foto di surat suara, wawancara dengan media online/televisi semuanya disampaikan dengan ceria dan menggembirakan, omong kosong kalau sejak awal sudah ngotot menang mau bicara politik riang gembira.

Melawan Komeng yang tiap kali jargon nya disebutkan secara spontan orang akan menjawab adalah Mimpi buruk bagi mereka yang berandai-anda bisa mengalahkan Komeng. caleg yang tidak terduga kedatangannya. Trending memenuhi timeline platform media sosial dan kanal berita online/offline hanya karena foto uniknya. 

Saya akan dengan lantang mengatakan Komeng komedian favorit begitu juga banyak orang yang memilihnya. Saya kutip statement nya di televisi Ketika ditanya bagaimana anda bisa menang di pemilu kali ini jawabannya begini kira-kira, "Kata orang kalau mau menang di pemilu kita perlu popularitas, elektabilitas, dan isi tas." Kata isi tas bahkan asing bagi banyak orang termasuk saya, dan dia membuktikan tanpa isi tas dia bisa menang dan telak. Kalaupun memang tidak dipungkiri Komeng datang dengan modal sosial yang besar. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun