Mohon tunggu...
Teti Taryani
Teti Taryani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis. Author novel: Rembulan Merindu, Gerai Kasih, Dalam Bingkai Pusaran Cinta. Kumcer: Amplop buat Ibu, Meramu Cinta, Ilalang di Padang Tandus. Penelitian: Praktik Kerja Industri dalam Pendidikan Sistem Ganda. Kumpulan fikmin Sunda: Batok Bulu Eusi Madu, Kicimpring Bengras.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Guru Baru Begini Amat, Tamu Malam Hari Bikin Baper

29 Desember 2022   22:42 Diperbarui: 29 Desember 2022   22:48 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semua yang mendaftar menjadi guru CPNS pasti merasakan hal yang sama saat dinyatakan lulus dari ujian tertulis. Dunia rasanya begitu cerlang dan berwarna indah. Segala perjuangan mencapai titik puncak yang diharapkan. Semua peluh dan keluh berubah jadi senyum merekah.

Bukan hal yang mudah mengikuti tahapan saat melamar menjadi CPNS. Mulai melakukan daftar akun dengan mengakses portal yang ditentukan, melakukan daftar formasi, seleksi administrasi, tes kompetensi dasar, hingga tes kompetensi bidang studi sudah tentu memerlukan kesabaran, kesungguhan, dan kemampuan yang optimal. Hingga akhirnya dinyatakan lulus.

Begitu pelamar dinyatakan lulus seleksi, CPNS tersebut menjalani masa percobaan selama satu tahun, sebelum diangkat menjadi PNS. Dalam masa itu, mereka mengikuti Latsar (dulu prajabatan) sebagai syarat untuk diangkat menjadi PNS.

Latsar ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan, pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian, dan etika Pegawai Negeri Sipil, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas, dan budaya organisasinya supaya mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat.

Melalui proses Latsar, diharapkan dapat membangun pribadi guru yang memiliki integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme, membentuk pribadi unggul dan bertanggung jawab serta memperkuat profesionalisme. Dengan cara ini, setiap guru akan memahami perannya sebagai pelayan publik yang ikut membangun kejayaan NKRI.

Namun, apa yang terjadi saat seorang guru yang telah lulus latsar kemudian masuk dan menjadi bagian dari instansi yang dituju?

Ternyata kenyataan di lapangan tidak selalu sesuai ekspektasi. Nilai-nilai yang ditanamkan saat latsar sering berlawanan dengan realita sesungguhnya. Meski masih ada beberapa instansi yang masih memegang teguh nilai-nilai unggul, bertanggung jawab, serta profesional, yang sering menjadi sorotan justru lembaga yang tidak sejalan dengan kondisi yang diharapkan.

Seorang guru baru pernah menyampaikan hal ini dalam sebuah obrolan saat sama-sama menempuh perjalanan menggunakan kereta api Bandung -- Surabaya.

Bulan pertama hingga ketiga, dia merasa sedikit syok mengetahui keadaan yang jauh dari perkiraan. Saat masuk dan menjadi bagian suatu sekolah di sebuah SMP, dia harus menyaksikan rekan seniornya yang begitu antusias menyambut kedatangannya. Suasana awal yang menyenangkan ini ternyata hanya terlihat di bagian luarnya saja.

Selanjutnya, secara perlahan tapi pasti, berbagai tugas tambahan seperti mengikuti kegiatan organisasi profesi tingkat kabupaten, membina literasi siswa, menjadi Pembina ekstrakurikuler, hingga melakukan home visit kepada siswa bermasalah, menjadi beban yang harus dipikulnya. Belum lagi menyusun administrasi pembelajaran menjadi tugas utama yang tidak boleh diabaikan.

Padahal kedatangannya ke sekolah itu disertai segudang harapan. Dia bakal mendulang ilmu dan pengalaman dari para senior agar bisa membantunya menjadi guru profesional. Kenyataannya, dia langsung beroleh beban kerja yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun