Mohon tunggu...
Arif syarifudin
Arif syarifudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori-Teori Sastra

12 Mei 2024   19:15 Diperbarui: 12 Mei 2024   19:30 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A.Teori Strukturalisme

Munculnya strukturalisme sebagai teori sastra diawali dengan pandangan bahwa karya sastra merupakan unsur-unsur kompleks dan bersistem. Unsur-unsur yang ada di dalam karya sastra tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Hubungan antarunsur itulah, yang merupakan kriteria untuk menentukan baik dan buruknya karya sastra. Keunggulan dari sastra dapat dilihat pada jalinan antarunsur yang saling melengkapi. Struktural adalah konsep yang memandang sesuatu berdasarkan unsur-unsurnya (Sutardi, 2011:73).

Teori struktural memandang bahwa karya sastra sebagai sesuatu yang saling terkait antarunsurnya sehingga menghasilkan makna yang menyeluruh. Adapun strukturalisme adalah suatu paham yang menitikberatkan perhatiannya terhadap struktur yang terkandung di dalam teks. Teks, dalam hal ini, mejadi objek yang dapat diteliti maknanya secara terbuka, yaitu saling terjalin antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya. Dengan demikian, teori sastra struktural adalah teori yang menganilisis unsur-unsur pembangun yang ada di dalam karya sastra itu sendiri (Sutardi, 2011:73).

Teori struktural banyak mendapatkan pengaruh dari pendapat Ferdinand de Saussure mengenai mekanisme bahasa yang bersistem untuk membentuk arti. Pandangan linguistik menekankan pada hubungan antara langue dan parole seperti yang diutarakan sebagai berikut ini.

Dengan memberikan kepada ilmu bahasa tempat yang terdapat di dalam kumpulan kajian langage, kita sekaligus telah menetapkan linguistik secara utuh. Segala unsur langage yang lain, yang membentuk parole, menempatkan diri dengan sendirinya di bawah ilmu pertama tersebut, dan berkat subordinasi ilmiah semua tataran linguistik mendapatkan tempatnya yang wajar.

Mari kita perhatikan, misalnya, produksi bunyi yang diperlukan parole: alat wiacara sama eksternnya terhadap langue seperti alat-alat listrik yang dipergunakan untuk menstranskripsi abjad Morse berada diluar abjad tersebut; dan penyembunyiannya, dalam arti pengungkapan gambaran akuistis, tidak ada pengaruhnya sama sekali bagi sistem itu sendiri.dalam hubungan ini, kita dapat membandingkan langue dengan sebuah simfoni yang kenyataannya tidak tergantung dari cara mengungkapkannya; kesalahan-kesalahan yang mungkin dibuat oleh pemain musik (juga dapat terjadi pada seniman dan sastrawan) yang memainkannya tidak mempengaruhi kenyataannya sama sekali (Sutardi, 2011:74).

Konsep dari Ferdinand de Saussure tersebutlah, yang kemudian mengarah pada adanya unsur intern dan ekstern di dalam bahasa. Bahasa sebagai linguistik mempunyai hubungan antarsubbahasa, yang kemudian membentuk arti pada wilayah luar, yakni terciptanya konteks dari terciptanya suatu bahasa itu sendiri (Sutardi, 2011:74). Dalam kaitan ini, karya sastra terdiri atas bahasa sebagai medium untuk mewujudkan beberapa unsur di dalam karya sastra. Penelitian yang menggunakan teori struktural biasanya sering terjadi kesalahan karena adanya pembatasan terhadap struktur teksnya.

Unsur-unsur dalam dan luar karya sastra tidak dapat dipisahkan, karena keduanya sebagai unsur yang menyatukan suatu teks. Unsur-unsur tersebut meliputi alur, tokoh dan latar.

1.Alur

Alur adalah jalannya suatu cerita. Pandangan mengenai alur secara esensi yakni ingin mengungkapkan jalinan peristiwa yang terkandung dalam cerita. Jalinan peristiwa tersebut ada yang lurus (maju), ada yang mundur dan ada yang campuran. Alur dalam karya sastra ditentukan oleh rangkaian kejadian dari waktu ke waktu. Susunan alur di dalam karya sastra disusun berdasarkan maknanya bukan waktunya.

2.Tokoh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun