Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berkaca kepada Nyonya: Cara Sederhana Ibu Rumah Tangga Dukung Net-Zero Emissions

21 Oktober 2021   07:40 Diperbarui: 21 Oktober 2021   07:41 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelestarian alam tanggung jawab manusia

Bukan tanpa alasan jika saya melanjutkan kebiasaan yang dilakukan majikan. Tidak semata-mata karena kita sudah hidup banyak dibantu alam, tapi melainkan memang apa yang dilakukannya itu sesuai dengan ajaran yang saya yakini.

Manusia diutus Allah SWT sebagai wakilnya untuk memimpin bumi. Dalam Al Quran banyak disebut perihal manusia sebagai khalifah Allah yang diberi tanggung jawab atas kelestarian alam.

QS. Ar-rum: 41-42, ayat tersebut diturunkan untuk menegaskan bahwa yang menjadi penyebab berbagai kerusakan yang terjadi di darat dan di laut adalah ulah manusia.

Saya pun semakin yakin untuk hidup dengan mencintai alam. Terlebih Climate Leader's Summit yang digagas Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada akhir April 2021 membuat istilah net-zero emission atau nol bersih emisi makin populer.

Net-Zero Emission

Apa itu net-zero emission atau nol bersih emisi? Nol-bersih emisi secara khusus ditujukan pada karbon negatif. Ketika emisi atau zat hasil pembakaran yang diproduksi manusia bisa diserap, jadi tidak ada yang menguap ke atmosfer.

Masalahnya apa yang bisa menyerap zat hasil pembakaran karbon ini? Baca literatur, emisi berbahaya ini dapat diserap secara alamiah oleh pohon, laut, dan tanah. Pantas majikan saya sangat idealis dengan kegiatan peduli lingkungannya. Ucapannya terkait emisi pun selalu terngiang kembali.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Bisakah kita mencapai net-zero emissions? Terlepas dari negara kita negara industri atau bukan, dimana Konferensi Tingkat Tinggi Iklim di Paris pada 2015 mewajibkan negara industri dan maju mencapai nol-bersih emisi pada 2050, demi perbaikan iklim, ekosistem laut dan darat, bukankah kita berkewajiban menjaganya juga?

Sebenarnya nol-bersih emisi tak mengacu pada pengertian berhentinya manusia memproduksi emisi. Karena secara alamiah manusia tidak bisa tidak memproduksi emisi. Manusia bernapas saja menghasilkan karbon dioksida (CO2), kalau berhenti, ya tidak akan ada kehidupan dong?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun