Mungkin kita tidak akan selalu berhasil tenang. Akan ada saat-saat ketika emosi tetap meledak, dan itu tidak apa-apa.Â
Namun, setiap kali kita belajar menunda reaksi, kita sedang menumbuhkan kebijaksanaan.
Kedewasaan bukan tentang tidak marah lagi, tapi tentang tahu kapan amarah harus dibiarkan lewat tanpa harus dijadikan tindakan.
Dan mungkin, di titik tertentu, kita akan sampai pada pemahaman sederhana. Tidak semua hal perlu dijawab, tidak semua perasaan harus dibuktikan.Â
Beberapa cukup dirasakan, diakui, lalu dilepaskan perlahan. Sebab diam untuk tidak membalas hal yang tidak penting dan perlu adalah bentuk cinta kita pada diri sendiri.
Dalam diam itu, kita belajar bahwa kedamaian bukanlah ketiadaan masalah, tetapi kemampuan untuk tetap utuh di tengah kekacauan.Â
Di sanalah keheningan berubah menjadi doa. Sebuah cara halus untuk berkata kepada Tuhan, "Aku tidak ingin menang, tapi aku hanya ingin tenang."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI