Banyak orang sering dilabeli sebagai introvert hanya karena tidak selalu antusias menghadiri acara sosial atau lebih memilih diam dalam percakapan yang terasa kurang menarik.Â
Padahal, tidak selalu demikian. Bisa jadi, bukan karena introvert, melainkan hanya lebih selektif dalam memilih interaksi sosial.
Tidak semua orang merasa nyaman berada dalam situasi yang ramai atau terlibat dalam percakapan yang sekadar basa-basi.Â
Ada kalanya, berbicara terasa mengasyikkan ketika topiknya menarik atau ketika berada di antara orang-orang yang memiliki pemikiran serupa.Â
Sebaliknya, jika suasana tidak mendukung atau energi sudah terkuras, diam dan menjaga jarak sering kali menjadi pilihan yang lebih baik.
Bukan Soal Introversi, tetapi Selektivitas
Selama ini, introvert sering digambarkan sebagai seseorang yang lebih suka menyendiri dan mudah lelah setelah banyak bersosialisasi.Â
Namun, ada juga yang sebenarnya tidak keberatan berinteraksi, asalkan dengan orang yang tepat. Perbedaan ini sering kali tidak disadari sehingga orang yang lebih memilih lingkaran sosial kecil dianggap sebagai pribadi tertutup.
Menjadi selektif dalam bergaul bukan berarti menutup diri dari dunia luar. Justru, hal ini bisa menjadi bentuk kesadaran diri dalam menjaga energi sosial.Â
Beberapa orang menikmati obrolan panjang tentang topik yang mendalam, sementara yang lain lebih memilih interaksi singkat tetapi bermakna. Tidak ada yang salah dengan kedua pilihan tersebut.