Kalahkan Dirimu yang Kemarin, Bukan Orang Lain

Kita sering terjebak dalam permainan membandingkan diri dengan orang lain. 

Rasanya seperti perlombaan yang tidak pernah berakhir. 

Selalu ada yang lebih sukses, lebih pintar, atau lebih kaya. Media sosial pun juga seolah-olah bermain peran untuk memperburuk situasi, membuat kita merasa tertinggal.

Baca juga: Nikah Sederhana, Bahagia Lebih Lama

Saat melihat orang lain mencapai kesuksesan, pertanyaan yang muncul adalah, "Kapan giliran aku?" 

Tapi, apakah hidup harus selalu tentang mengalahkan orang lain? Apakah kita hanya bisa merasa berhasil jika ada yang tertinggal di belakang?

Ambisi itu baik, dengan syarat tujuannya jelas. 

Jika kita hanya mengejar keinginan untuk menang dari orang lain, kita akan terjebak dalam perasaan tidak puas. 

Baca juga: Ketika Momen Berbagi Menjadi Kekuatan Komunikasi Yang Tulus

Waktu kita akan habis untuk membandingkan pencapaian, bukan untuk berkembang dan meningkatkan diri.

Baca juga: Saat Lapar dan Emosi Memuncak, Begini Cara Mengontrol Self-Talk

Lomba Kehidupan Sejati adalah Melawan Ego Sendiri 

Coba bayangkan seorang atlet yang sedang berlari.